Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Apa Itu Teknik Gaya Penulisan Epistolary? Dipakai Bram Stoker Ketika Menulis Novel Dracula

Ada salah satu cara menarik dalam membuat novel. Cara ini gaya penulisan epistolary yang akan memberikan pengembangan karakter yang mendalam.

9 November 2022 | 18.18 WIB

Bram Stoker. thenewstribe.com
Perbesar
Bram Stoker. thenewstribe.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu novel terbaik yang ada di dunia berjudul Dracula karya Bram Stoker. Novel ini memakan waktu selama tujuh tahun dan terbit pada tahun 1987. Yang menarik, Stoker memilih untuk memakai teknik gaya penulisan epistolary selama proses penulisannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Apakah Anda baru mendengar teknik gaya penulisan epistolary? Lantas apa yang menjadi pembeda dengan berbagai teknik lainnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa Itu Tekni Penulisan Epistalory?

Mengutip study.com, gaya epistolary merupakan cara penulisan yang ditujukan untuk menciptakan pengembangan suatu karakter pada tingkat yang lebih intim. Caranya penulis akan memulai merangkai cerita melalui surat fiksi, telegram, maupun jurnal pribadinya.

Layaknya Stoker yang perlu merangkai cerita berdasarkan apa yang dicatat dari hasil jurnalnya. Tentu berbeda dengan penulisan lainnya yang lebih senang memakai teknik narator tunggal.

Misalnya mengutip bartleby.com, Stoker menciptakan ketegangan di Dracula dengan cara menarik pembaca ke dalam kehidupan pribadinya. Hal ini memungkinkan pembaca diberikan ruang ke dalam tingkatan yang lebih dalam.

Ciri khusus lainnya ialah pembaca akan melihat setiap karakter diposisikan dalam perspektif orang pertama. Dengan demikian penulis mampu memperlihatkan karakter mulai dari jenis kelamin karakter tertentu, tingkat pendidikan, profesi, dan keadaan dalam kehidupan, serta kemampuan karakter tersebut untuk menciptakan suasana ketakutan melalui deskripsi adegan.

Keuntungan gaya penulisan ini seperti dikutip dari thecuriousreader.in, penulis dapat memperkenalkan suara yang berbeda dengan lebih efektif. Pasalnya, tidak ada narator yang maha tahu dan membiarkan pembaca mengetahuinya dari apa yang dikatakan langsung dari karakter tersebut.

Seakan-akan pembaca diajak untuk berbagai rahasia dengan kehidupan mereka. Namun, kebanyakan pembaca perlu menyimpulkan sendiri seperti apa sebenarnya karakter tersebut.

FATHUR RACHMAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus