Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan antara India dan Kanada meningkat setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Senin, 18 September 2023, mengatakan bahwa ada "tuduhan yang dapat dipercaya" yang menghubungkan agen-agen pemerintah India dengan pembunuhan pada Juni di Kanada terhadap seorang pemimpin separatis Sikh yang berkampanye untuk pembentukan tanah air Sikh yang merdeka disebut "Khalistan".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apa itu Gerakan Khalistan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mereka menginginkan negara Sikh merdeka yang dibentuk dari India dan dimulai sejak kemerdekaan India dan Pakistan pada 1947 ketika gagasan tersebut diajukan dalam negosiasi sebelum pembagian wilayah Punjab antara kedua negara baru tersebut.
Agama Sikh didirikan di Punjab pada akhir abad ke-15 dan saat ini memiliki sekitar 25 juta pengikut di seluruh dunia. Sikh merupakan mayoritas penduduk Punjab tetapi merupakan minoritas di India, yang mencakup 2% dari 1,4 miliar populasinya.
Kelompok separatis Sikh menuntut agar tanah air mereka, Khalistan, yang berarti "tanah orang suci", dibuat dari Punjab.
Tuntutan ini telah muncul kembali berkali-kali, yang paling menonjol adalah pada masa pemberontakan dengan kekerasan pada 1970an dan 1980an yang melumpuhkan Punjab selama lebih dari satu dekade.
Bagaimana Reaksi India?
Gerakan Khalistan dianggap sebagai ancaman keamanan oleh pemerintah India. Episode paling berdarah dalam konflik antara pemerintah dan separatis Sikh terjadi pada tahun 1984.
Perdana Menteri saat itu Indira Gandhi mengirim militer ke Kuil Emas, tempat suci paling suci bagi umat Sikh, untuk mengusir pemimpin separatis bersenjata Sant Jarnail Singh Bhindranwale dan para pendukungnya, yang membuat marah umat Sikh di seluruh dunia.
Beberapa bulan kemudian, Gandhi dibunuh oleh pengawalnya yang Sikh di rumahnya di New Delhi. Tentara melancarkan operasi pada 1986 dan 1988 untuk mengusir militan Sikh dari Punjab.
Militan Sikh juga disalahkan atas pengeboman 1985 terhadap pesawat Boeing 747 Air India yang terbang dari Kanada ke India yang menewaskan 329 orang di dalamnya di lepas pantai Irlandia.
Pemberontakan tersebut menewaskan puluhan ribu orang dan Punjab masih menanggung dampak kekerasan tersebut.
Meskipun gerakan Khalistan kini hanya mendapat sedikit dukungan di India, gerakan ini mempunyai sedikit dukungan di antara diaspora Sikh di Kanada, yang memiliki populasi Sikh terbesar di luar Punjab, dan di Inggris, Australia, dan AS.
Mengapa India Cemas Sekarang?
Pada April tahun ini, India menangkap seorang pengkhotbah gadungan dan separatis Sikh Amritpal Singh karena diduga menghidupkan kembali seruan untuk Khalistan, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya kekerasan baru di Punjab.
Awal tahun ini, India mengecam Kanada karena mengizinkan kendaraan hias dalam parade yang menggambarkan pembunuhan Indira Gandhi, karena menganggap ini sebagai pengagungan kekerasan separatis Sikh.
India juga kecewa dengan seringnya demonstrasi dan vandalisme yang dilakukan oleh separatis Sikh dan pendukung mereka di misi diplomatik India di Kanada, Inggris, Amerika Serikat dan Australia, dan telah mengupayakan keamanan yang lebih baik dari pemerintah daerah.
Bagaimana Dampaknya terhadap Hubungan India-Kanada?
Diplomat India yang berbasis di Kanada dalam banyak kesempatan mengatakan bahwa kegagalan Ottawa dalam mengatasi "ekstremisme Sikh", dan pelecehan terus-menerus terhadap diplomat dan pejabat India oleh kaum Khalistani, merupakan titik tekanan utama dalam kebijakan luar negeri.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan keprihatinan yang kuat mengenai protes Sikh di Kanada bersama Trudeau di sela-sela KTT G20 di New Delhi bulan ini.
Kanada telah menghentikan pembicaraan mengenai usulan perjanjian perdagangan dengan India. Menteri Perdagangan Kanada Mary Ng menunda rencana misi dagang ke India.
REUTERS