Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tim Medis Indonesia Rawat Hampir Dua Ribu Korban Myanmar

Tim Cadangan Kesehatan Emergency Medical Team (TCK-EMT) Indonesia merawat 1.947 korban gempa Myanmar di Naypyitaw.

16 April 2025 | 09.00 WIB

Gempa bumi berkekuatan 8,2 skala Richter di Mandalay, Myanmar 28 Maret 2025. Dok. Shutterstock
Perbesar
Gempa bumi berkekuatan 8,2 skala Richter di Mandalay, Myanmar 28 Maret 2025. Dok. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator pelayanan rumah sakit Indonesia di Myanmar, M. Hardian Basuki, mengungkap peran tim medis Indonesia dalam membantu korban gempa berkekuatan 8,2 skala Richter di Myanmar. Hardian menyebut bahwa Tim Cadangan Kesehatan Emergency Medical Team (TCK-EMT) Indonesia telah melayani 1.947 pasien di Naypyidaw, ibu kota Myanmar, selama 7-14 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Delapan hari pelayanan, hampir 2.000 pasien," kata Hardian Basuki, dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Senin, 14 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hardian menjelaskan bahwa sekitar 5 persen pasien terdampak langsung gempa dan 3 persen pasien terdampak tidak langsung dari gempa. Adapun 92 persen pasien yang dilayani tidak berhubungan dengan gempa. 

Selama delapan hari pelayanan itu, Hardian menyampaikan, jumlah rata-rata pasien per hari mencapai 243 orang. 

Lebih lanjut, Hardian menuturkan bahwa bantuan medis ini diperlukam karena fasilitas pelayanan kesehatan lokal mengalami gangguan atau ketidakmampuan karena efek bencana.

"Jika pelayanan kesehatan telah dapat dilakukan secara mandiri oleh fasilitas pelayanan kesehatan lokal, maka tugas EMT selesai," ujarnya.

Berkenaan dengan itu, Ketua TCK-EMT Indonesia, Eko Medistianto, menyebut bahwa pasien-pasien yang dirawat oleh timnya memiliki berbagai keluhan, seperti gangguan pernafasan, luka robek, hingga patah tulang. Eko menyebut bahwa tim yang menangani pasien Myanmar terdiri dari 32 orang, termasuk dokter, perawat, dan tenaga administrasi. 

Eko menjelaskan bahwa penanganan medis yang diberikan juga beragam. Tim medis juga akan siap jika tindakan bedah diperlukan. 

"Kami periksa. Kami rontgen juga dengan alat dari rumah sakit Myanmar," tutur Eko dalam wawancara virtual dengan Tempo pada Jumat, 11 April 2025.

Dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, mengumumkan Indonesia akan segera menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para korban gempa bumi di Myanmar. 

Keputusan tersebut dibuat setelah mempertimbangkan besarnya dampak bencana serta kebutuhan mendesak di wilayah yang terdampak. Hal ini dibahas dalam Rapat Tingkat Menteri yang berlangsung secara daring pada Ahad 30 Maret 2025.

Menko PMK menekankan bahwa Indonesia akan segera mengirimkan Tim Urban Search and Rescue (USAR), Tim Medis Darurat (EMT), serta bantuan logistik dan peralatan guna mendukung respons darurat terhadap bencana.

“Pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita di Myanmar. Tim USAR, tenaga medis, serta berbagai bantuan logistik akan diberangkatkan secara bertahap agar dapat segera membantu para korban,” ujar Pratikno.

Sita Planasari dan Daniel Ahmad Fajri ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus