Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia memutuskan tidak memperpanjang keadaan darurat nasional yang akan berakhir 1 Agustus 2021. Menurut Menteri Hukum Takiyuddin Hassan, pemerintah tidak akan meminta raja memperpanjang keadaan darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Takiyuddin telah berbicara di depan parlemen yang khusus menggelar sidang pada hari ini, Senin, 26 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini adalah pertama kalinya anggota parlemen berkumpul di Dewan Perwakilan Rakyat setelah keadaan darurat diumumkan pada Januari. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menyampaikan kepada parlemen ihwal rencana pemerintah dalam penanganan Covid-19. Sementara Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob berbicara tentang keadaan darurat.
Malaysia menetapkan keadaan darurat sejak Januari 2021 untuk membendung laju penyebaran Covid-19. Keadaan darurat berakhir pada 1 Agustus 2021.
Pihak oposisi mengecam status keadaan darurat itu. Mereka menuduh Perdana Menteri Malaysia berusaha mempertahankan kekuasaan.
Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia terus naik. Pada hari Minggu, 25 Juli 2021, jumlah total infeksi melewati 1 juta kasus. Tingkat infeksi per kapitanya merupakan yang tertinggi di kawasan ini.
Baca: Malaysia Catat Rekor Covid-19, Total Kasus Kini 1 Juta Lebih
DEWI R | REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA