Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Manchester - Pihak manajemen pemakaman termasuk pengurus dari salah satu masjid terbesar di Manchester telah menolak untuk memandikan serta menyalatkan jenazah pelaku teror Manchaester di konser Ariana Grande, Salman Abedi.
Seorang sumber mengatakan, pemerintah akan melakukan apa saja untuk memastikan jenazah pelaku serangan teror Manchester itu dimakamkan di kota tersebut. Namun berbagaia penolakan terus dilakukan oleh warga, pengelola jasa pemakaman maupun dewan masjid.
Baca: Doyan Pesta, Pelaku Teror Bom Manchester Berubah, Kenapa?
Hal itu diungkapkan hanya beberapa minggu setelah seluruh Inggris menolak jasad pembunuh serial, Ian Brady yang ingin abu mayatnya ditaburkan di kampung halamannya di Glasgow.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa segala upaya sedang dilakukan untuk menolak Salman Abedi dimakamkan di Greater Manchester.
"Sama seperti Ian Brady, setiap usaha dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada kemungkinan Abedi dapat dikubur atau dikremasi di Greater Manchester," katanya, seperti dilansir Telegraph, Rabu 31 Mei 2017.
Keluarga Salman tidak bisa menuntut mayat penyerang itu mengingat orangtuanya, Ramadan dan Samia serta adik lelakinya, Hashem, kini berada di Libya.
Baca: Ini 4 Hal Tentang Salman Abedi, Pelaku Teror Manchester
Bapak dan adiknya itu masih berada di pusat tahanan di Libya setelah Hashem diduga memiliki hubungan dengan militan Daesh dan berencana ingin meluncurkan serangan di Tripoli.
Kakak Salman, Ismail kini masih ditahan di Manchester untuk penyelidikan lebih lanjut.
Teror Manchester terjadi ketika Salman meledakkan diri saat Ariana Grande melakukan konser di Manchester Arena, menyebabkan 22 orang tewas dan puluhan korban lainnya cedera.
TELEGRAPH | DAILY MAIL | YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini