Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich mengatakan Israel harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi Palestina dengan mendorong emigrasi sukarela.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita bisa dan harus menaklukkan Jalur Gaza, kita tidak perlu takut dengan kata itu," kata Smotrich pada Senin malam di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Yesha, sebuah kelompok induk yang mewakili para pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak diragukan lagi bahwa di Gaza dengan dorongan emigrasi sukarela, di sini, menurut pendapat saya, ada peluang unik yang terbuka dengan pemerintahan baru," katanya. Ia mengacu pada terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS baru-baru ini.
"Kita dapat menciptakan situasi di mana, dalam waktu dua tahun, populasi Gaza akan berkurang setengahnya," kata Smotrich seperti dilansir NDTV.
Smotrich memimpin partai Zionisme Religius ultranasionalis. Komentarnya selama beberapa bulan terakhir telah menimbulkan kontroversi.
Pada Agustus, ia memicu kemarahan internasional dengan menyarankan bahwa membuat dua juta warga Gaza kelaparan untuk membebaskan sandera Israel di wilayah Palestina adalah dibenarkan. Pada 14 November 2024, laporan Human Rights Watch menuduh bahwa pemindahan massal warga Gaza oleh Israel merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Klaim ini dibantah mentah-mentah oleh Israel.
Menurut HRW, tindakan Israel memenuhi definisi pembersihan etnis di wilayah-wilayah di mana warga Palestina tidak diizinkan untuk kembali.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, sebelumnya telah mengecam tindakan Israel di Gaza. "Istilah pembersihan etnis semakin sering digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi di Gaza utara," kata Borrell dalam sebuah unggahan di media sosial pada 11 November.
Smotrich dan sesama anggota kabinet sayap kanan, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, sebelumnya memicu protes pada Januari dengan rencana "pemindahan sukarela" untuk 2,4 juta penduduk Gaza. Amerika Serikat saat itu menolak pernyataan mereka.
Pilihan editor: Biden Setujui Penjualan Senjata ke Israel Rp 13,6 T di Tengah Gencatan Senjata Hizbullah