Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Malaysia pada Rabu 28 Agustus 2024 menutup Jalan Masjid India di Kuala Lumpur—jalan tempat seorang turis perempuan asal India menghilang ke dalam lubang pembuangan— setelah lubang lainnya muncul di area yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejalan kaki dan lalu lintas tidak diperbolehkan di jalan sepanjang 400 meter di Kuala Lumpur, namun jalan setapak tetap terbuka. Bisnis di sana terus beroperasi, tetapi masyarakat umumnya menjauhi kawasan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lubang runtuhan terbaru terjadi pada Rabu dini hari dan diyakini disebabkan oleh hujan lebat, menurut media Malaysia. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Letaknya sekitar 50 meter dari tempat tanah tiba-tiba runtuh pada Jumat lalu, menelan seorang turis India berusia 48 tahun yang hingga kini belum ditemukan.
Lubang runtuhan kedua, terletak di depan kantor polisi komunitas Masjid India, berada di tempat yang sama dengan tempat terjadinya lubang bulan lalu. Menurut pekerja yang dihubungi CNA, jalan tersebut telah diperbaiki dan bagian tersebut dibuka kembali untuk lalu lintas pada 29 Juli.
Pencarian Korban Masuki Hari Keenam
Pencarian turis yang hilang, yang diidentifikasi sebagai Nnyonya Vijayaletchumy, memasuki hari keenam pada Rabu. Tim penyelamat terus melakukan penyiraman di sekitar lubang got dan melakukan pencarian di instalasi pengolahan Pantai Dalam yang berjarak 7 kilometer, tempat saluran pembuangan berakhir.
Perempuan itu menghilang setelah jatuh ke dalam lubang pembuangan di depan Malayan Mansion saat berjalan menuju kuil terdekat.
Dia dilaporkan sedang berlibur selama dua bulan di Malaysia bersama keluarganya dan akan segera kembali ke rumah.
Sejak kejadian tersebut, klaim dari 2015 muncul kembali di media sosial bahwa ada potensi “lubang raksasa” muncul di ibu kota Malaysia kapan saja.
Namun pada Ahad, Wali Kota Kuala Lumpur Maimunah Mohd Sharif mengatakan kotanya “tetap aman kecuali dibuktikan sebaliknya oleh penelitian”.
Kota ini telah dikembangkan sejak lama dan klaim bahwa kota tersebut tidak aman untuk dibangun harus didukung dengan bukti yang kuat, ujarnya, seperti dilansir Bernama.
Sebagai tanggapan, satuan tugas yang mencakup Departemen Mineral dan Geosains, Balai Kota Kuala Lumpur, Kepolisian Kerajaan Malaysia dan Departemen Pekerjaan Umum telah dibentuk untuk mempelajari keselamatan pembangunan di ibu kota, katanya.
“Berdasarkan situasi saat ini, Kuala Lumpur tetap aman kecuali penelitian membuktikan sebaliknya,” kata Maimunah.
Secara terpisah, longsor lainnya terjadi pada Selasa di Kampung Kerinchi, pinggiran Kuala Lumpur, di sepanjang Jalan Pantai Permai, karena saluran air yang runtuh. Tidak ada korban jiwa atau cedera yang dilaporkan dalam insiden itu.
CHANNEL NEWSASIA