Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Inggris Tangkap Aktivis Greenpeace Usai Aksi di Kedubes AS

Polisi Inggris menangkap enam aktivis Greenpeace yang menuangkan pewarna merah ke kolam Kedubes AS.

11 April 2025 | 18.30 WIB

Logo Greenpeace. wikipedia
Perbesar
Logo Greenpeace. wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Inggris menangkap menangkap enam aktivis Greenpeace pada Kamis, 10 April 2025. Penangkapan itu dilakukan setelah para aktivis Greenpeace itu menuangkan 300 liter pewarna merah darah ke dalam kolam di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di London sebagai bentuk protes atas penjualan senjata ke Israel untuk menyerang Gaza. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari ABC News, polisi Inggris menyebut keenam orang tersebut telah ditangkap atas dugaan kerusakan kriminal dan konspirasi untuk menyebabkan kerusakan. Meski begitu, tidak ada pelanggaran atau upaya pelanggaran perimeter gedung kedutaan karena kolam tersebut dapat diakses melalui jalan setapak untuk umum. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Areeba Hamid, salah satu direktur eksekutif Greenpeace Inggris, menyebut direktur eksekutif lainnya, Will McCallum, menjadi salah seorang yang ditangkap dalam kejadian tersebut. 

Hamid menjelaskan bahwa Greenpeace mengambil tindakan ini karena senjata AS terus memicu perang yang mengakibatkan pengeboman di sekolah dan rumah sakit hingga kematian puluhan ribu warga Palestina. 

"Sebagai pemasok senjata terbesar bagi militer Israel, pemerintah AS memikul tanggung jawab besar atas kengerian yang terjadi di Gaza," ujar Hamid, dikutip dari CBS News

Adapun Greenpeace Inggris mengatakan 12 aktivisnya menumpahkan pewarna yang tidak beracun dan dapat terurai secara hayati. Pewarna itu disimpan dalam kontainer yang bertuliskan "Stop Aiming Israel". Kontainer itu dikirim ke kedutaan dengan sepeda dan trailer yang disamarkan sebagai sepeda pengantar.

Kedutaan Besar AS di London mengatakan protes tersebut telah merusak pasokan air sebanyak 1,5 juta galon atau 4,5 juta liter di properti tersebut. 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus