Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Palestina, pada Senin mendesak para profesional medis di seluruh dunia untuk memutuskan hubungan dengan Israel. Ini sebagai respons langsung terhadap kehancuran sistem layanan kesehatan di Gaza akibat serangan Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya mendesak para profesional medis di seluruh dunia untuk melakukan pemutusan hubungan dengan Israel sebagai cara nyata untuk mengecam keras penghancuran total sistem layanan kesehatan Palestina di Gaza oleh Israel, sebuah alat penting dalam genosida yang sedang berlangsung,” kata Albanese di platform sosial media X seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Albanese muncul ketika konflik yang sedang berlangsung terus menghancurkan infrastruktur Palestina, dan fasilitas medis di Gaza terkena dampak parah akibat tindakan militer Israel.
Komentarnya mencerminkan meningkatnya kekhawatiran internasional atas memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza, di mana rumah sakit dan klinik menjadi sasaran dan kewalahan akibat kekerasan yang tiada henti.
Kurangnya pasokan medis penting, kerusakan infrastruktur, dan hilangnya nyawa telah membuat sektor kesehatan Gaza kesulitan untuk mengatasinya.
Albanese juga menyoroti kasus Dr. Hussan Abu Safiya, seorang dokter Palestina yang juga Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza. Dokter spesialis anak itu diculik oleh otoritas Israel dengan tuduhan menjadi kaki tangan Hamas. Ia menyerukan pembebasannya segera dan menambahkan tagar #FreeDrHussanAbuSafiya untuk mendukung perjuangannya.
Pada Jumat, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di kota utara Beit Lahia, membakar sebagian besar fasilitas medis dan memaksa pasien dan warga sipil yang mengungsi untuk melarikan diri. Israel juga menculik 240 orang di lokasi itu, Sebagian besar adalah tenaga medis termasuk Dr. Hussan Abu Safiya.
Penggerebekan tersebut, yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap fasilitas layanan kesehatan, membuat Kamal Adwan, rumah sakit besar terakhir yang tersisa di wilayah tersebut, tidak dapat beroperasi lagi, menurut WHO.
Israel telah membunuh lebih dari 45.500 orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan membuat daerah kantong itu menjadi puing-puing
Israel terus melakukan genosida di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional, dimana para pejabat dan lembaga menyebut serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.
Pada November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang mematikannya di Gaza.
Pilihan Editor: WHO Minta Israel Berhenti Menyerang Rumah Sakit di Gaza