Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, - Aktor dan pegulat WWE, John Cena, menuai kontroversi di Cina karena menyebut Taiwan sebagai negara. Ucapan itu ia sampaikan saat diwawancarai oleh Taiwan TVBS kala mempromosikan film kesembilan dari franchise "Fast & Furious" yang ia bintangi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Taiwan adalah negara pertama yang bisa menonton F9," kata Cena kepada penyiar dalam bahasa Mandarin seperti dikutip dari CNN, Rabu, 26 Mei 2021.
Taiwan adalah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri. Namun Cina mengklaimnya sebagai wilayah kedaulatannya.
Kedua belah pihak sejatinya diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara lebih dari 70 tahun yang lalu. Cina menganggap setiap usulan atau komentar tentang kemerdekaan Taiwan melewati batas.
Ucapan Cena itu menuai kritik dari masyarakat Cina. Ia pun buru-buru meminta maaf dan menyatakan cintanya pada Cina. "Aku minta maaf atas kesalahanku. Saya harus mengatakan sekarang, [itu] sangat, sangat, sangat, sangat penting [bahwa] saya mencintai, dan bahkan lebih menghormati, Cina dan rakyat Cina," ucap dia.
Peristiwa ini kembali menunjukkan pentingnya isu politik Cina bagi industri hiburan di Hollywood. Pasalnya Cina merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia dan box office terbesar di dunia .
Diketahui waralaba "Fast & Furious" telah diterima dengan sangat baik oleh penonton Cina. "F9" meraup hampir US$ 136 juta di Cina selama akhir pekan dan menjadikannya sebagai pembukaan terbesar untuk film Hollywood selama pandemi.
John Cena sendiri memiliki banyak penggemar di Cina, termasuk lebih dari 600 ribu pengikut di Weibo. Dia telah belajar bahasa Mandarin selama bertahun-tahun, dan sering memposting video di platform di mana dia berbicara bahasa tersebut saat melakukan promo film.
Sumber: CNN