Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bushra Khan, istri dari mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, muncul dari bayang-bayang minggu ini untuk memimpin salah satu protes terbesar di negara tersebut, memobilisasi ribuan orang untuk mendukung suaminya yang dipenjara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlahir dengan nama Bushra Riaz Watto, ia mengubah namanya menjadi Khan setelah menikah. Suami dan para pengikutnya biasanya memanggilnya sebagai atau Bushra Begum, sebuah gelar yang menunjukkan penghormatan dalam bahasa Urdu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bushra memasuki ibu kota Islamabad minggu ini bersama ribuan pendukung partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang menembus barikade pasukan keamanan yang ketat. Tidak jauh dari parlemen negara itu, ia berpidato di atas sebuah truk di dekat alun-alun bersejarah D-Chowk di mana mereka bersumpah untuk melakukan aksi duduk sampai Khan dibebaskan.
"Kalian semua harus berjanji bahwa sampai Khan ada di antara kita, kalian tidak akan meninggalkan D-Chowk," kata Bushra pada saat pertama kali ia berpidato di depan umum.
Menonjolkan peran aktifnya yang semakin besar dalam strategi PTI, ia bersikeras mengadakan protes di lokasi pusat yang sensitif, bertentangan dengan instruksi Khan untuk berkumpul di pinggiran ibu kota, menurut para pejabat partai.
Namun, setelah penggerebekan besar-besaran pada tengah malam oleh pasukan keamanan menyusul bentrokan mematikan selama berhari-hari, para pengunjuk rasa membubarkan diri dan para pejabat partai mengatakan bahwa Bushra melarikan diri ke kubu PTI di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
PTI mengatakan bahwa mereka menghentikan sementara aksi protes tersebut.
Siapa Bushra Bibi?
Bushra Bibi, yang berusia di akhir 40-an, tetap meminimalkan penampilannya di muka umum sejak menikah dengan Imran Khan dalam sebuah upacara diam-diam pada 2018. Itu adalah pernikahan ketiganya dan yang kedua bagi Bushra.
Mereka didakwa tidak menyelesaikan masa tunggu yang diamanatkan oleh Islam setelah pernikahan sebelumnya, meskipun pengadilan tahun ini membatalkan dakwaan tersebut.
Dia dibebaskan pada Oktober setelah sembilan bulan dipenjara karena kasus penjualan hadiah negara secara ilegal.
Bushra sebelumnya telah menikah selama sekitar 30 tahun. Dia berasal dari keluarga pemilik tanah di Punjab, tetapi hanya sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya.
Bushra adalah seorang pemuja Fariduddin Masud Ganjshakar, atau Baba Farid, seorang mistikus Muslim dan orang suci Sufi yang dihormati yang kuilnya terletak di kampung halaman mantan suaminya, Pakpattan, Punjab.
Dia biasanya tampil di depan umum dengan wajah tertutup cadar, mengenakan abaya atau jubah hitam atau putih polos.
Orang-orang Pakistan yang mengagumi pengabdian Bushra pada orang suci menyebutnya sebagai pemimpin spiritual sementara lawan-lawan Khan menuduhnya mempraktikkan ilmu sihir, sebuah klaim yang berulang kali dibantah oleh para ajudannya.
Tidak jelas kapan atau bagaimana Khan bertemu dengan Bushra, tetapi mantan ajudan Aun Chaudhry mengatakan bahwa Khan sangat terkesan dengan spiritualitasnya.
Apa selanjutnya untuk Bushra Bibi?
Kepemimpinan politik sering kali diwariskan dalam keluarga di seluruh Asia Selatan.
Para perempuan telah memainkan peran penting dalam sejarah politik Pakistan yang penuh gejolak, menggalang dukungan bagi kerabat yang ditahan, seperti perempuan perdana menteri pertama di negara ini, Benazir Bhutto.
Sebagai seorang perempuan muda, ia berbicara dengan lantang untuk mendukung ayahnya, Presiden Zulfikar Ali Bhutto, yang dipenjara dan dieksekusi pada tahun 1979 di bawah rezim militer mendiang Jenderal Zia-ul-Haq.
Zulfikar Bukhari, juru bicara PTI dan ajudan dekat Khan, mengatakan bahwa Bushra masih ingin menjalani kehidupan pribadi.
"Jika dia keluar dan memimpin protes ini, itu atas perintah Imran Khan dan orang-orang jelas akan bersatu di belakangnya karena dia adalah istri dari Imran Khan," katanya, seraya menambahkan bahwa pemenjaraannya yang hampir satu tahun telah membuat para pendukungnya mengaguminya dan membantu memobilisasi sejumlah besar pengunjuk rasa.
Mazhar Abbas, seorang jurnalis dan analis politik, mengatakan bahwa Bushra sekarang bertindak seperti pemimpin partai de-facto bahkan tanpa secara resmi memegang jabatan.
"Sikapnya berbeda dan bahkan pemerintah juga mengincarnya," kata Abbas.
Tanpa menyebut nama Bushra, Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengatakan kepada media bahwa perusakan yang terjadi selama protes minggu ini disebabkan oleh "seorang wanita". Dia juga mengatakan bahwa akar penyebab kerusuhan adalah "tangan-tangan tersembunyi."
Meskipun tidak jelas bagaimana PTI akan bersatu kembali, beberapa analis mengatakan bahwa Bushra kemungkinan akan terus bertindak sebagai tokoh penggalang massa sementara Khan tetap berada di balik jeruji besi.
"Menempatkan Bibi di garis depan protes ini adalah langkah yang cerdas secara politis, karena hubungannya dengan Khan. Hal ini memberinya tingkat keaslian yang menarik bagi para pengunjuk rasa dan akan meningkatkan komitmen mereka terhadap tujuan tersebut," kata Michael Kugelman, direktur Wilson Center's South Asia Institute.
Pilihan Editor: Pakistan Tangkap 1.000 Pendukung Eks PM Imran Khan di Ibu Kota