Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

17 September 2024 | 13.30 WIB

Foto udara menunjukkan daerah yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. REUTERS/Boonwed Saetiow
Perbesar
Foto udara menunjukkan daerah yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. REUTERS/Boonwed Saetiow

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di Myanmar sepanjang akhir pekan lalu setidaknya menewaskan 226 orang. Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar. Musibah ini pukulan telak bagi Myanmar, di mana satu pertiga dari 55 juta jiwa penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan buntut dari gejolak politik antara militer dengan pemerintahan sipil Myanmar pimpinan peraih Nobel bidang perdamaian Aung San Suu Kyi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Di antara area yang paling terpukul oleh banjir adalah Mandalay yang merupakan kota terbesar kedua di negara yang dulu bernama Burma. Banjir juga terjadi di beberapa wilayah di negara bagian Shan. Dalam beberapa bulan terakhir, negara bagian Shan dikecamuk pertempuran antara militer dengan para pendukung pemerintahan sipil Myanmar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Media milik Pemerintah Myanmar melaporkan ada sekitar 77 orang masuk daftar hilang. Surat kabar Global New Light of Myanmar mewartakan total 388 kamp penampungan sudah dibangun di sembilan wilayah dan negara bagian. Sudah dikirimkan pula bantuan air bersih, makanan dan pakaian layak pakai. 

Menurut United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), di wilayah Mandalay ada sekitar 40 ribu hektar area perkebunan yang rusak terendam banjir dan sekitar 26.700 rumah rusak akibat hujan lebat dan banjir. Sedangkan UNICEF mengatakan banjir telah menyapu banyak wilayah yang sulit dijangkau karena beberapa jalan rusak dan layanan komunikasi serta aliran listrik terganggu.    

“Sejumlah area terdampak termasuk kamp-kamp yang menjadi tempat berlindung orang-orang yang kehilangan tempat tinggal, termasuk anak-anak yang sebelumnya sudah terseok-seok karena layanan serba terbatas dampak konflik politik yang masih berlangsung,” demikian pernyataan UNICEF. 

Topan Yagi tercatat sebagai badai paling kuat yang pernah menyapu wilayah Asia sepanjang tahun ini. Badai telah menimbulkan kerusakan di beberapa wilayah Asia Tenggara. Di Vietnam topan Yagi bahkan telah menewaskan 292 orang akibat tanah longsor yang disebabkan badai tersebut. Sedangkan di Thailand, topan Yagi yang berupa hujan lebat dan banjir telah membanjiri kota-kota di utara Thailand, termasuk perbatasan dengan Myanmar.     

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus