Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Topan Yagi Mengamuk di Vietnam: Pabrik Hancur, 21 Orang Tewas

Topan Yagi di Vietnam menyebabkan kerusakan parah di sejumlah infrastruktur dan pabrik.

9 September 2024 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Topan Yagi yang merupakan badai terkuat di Asia tahun ini, mengamuk di Vietnam utara. Topan di Vietnam ini menyebabkan pabrik dan infrastruktur di pusat industri berorientasi ekspor rusak parah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan meteorologi Vietnam memperingatkan tentang risiko banjir dan tanah longsor yang masih berlangsung saat badai bergerak ke arah barat. Topan Yagi merupakan topan terkuat yang melanda negara itu dalam beberapa dekade,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari Sabtu, topan di Vietnam mengganggu pasokan listrik dan telekomunikasi di ibu kota Vietnam, Hanoi, yang menyebabkan banjir besar, menumbangkan ribuan pohon, dan merusak rumah. 

Topan dan tanah longsor serta banjir menewaskan 21 orang di Vietnam dan melukai 229 orang, menurut perkiraan awal pemerintah. Sebelum sampai di Vietnam, topan Yagi telah merenggut nyawa empat orang di Pulau Hainan di China selatan dan 20 orang di Filipina, negara pertama yang dilanda seminggu yang lalu.

Di Haiphong, kota pesisir Vietnam berpenduduk 2 juta jiwa yang menjadi tempat berdirinya pabrik-pabrik sejumlah perusahaan multinasional, kawasan industri tetap ditutup pada hari Minggu. Satu pabrik terendam banjir. Para pekerja mengatakan mereka dipulangkan setelah mencoba pergi bekerja tanpa menyadari kondisi di pabrik mereka karena jaringan telekomunikasi belum pulih.

"Kerusakan yang dialami pabrik-pabrik itu sangat signifikan. Beberapa pabrik kehilangan atap atau seluruh fasad depannya," kata Bruno Jaspaert, kepala kawasan industri DEEP C, yang menampung pabrik-pabrik dari lebih dari 150 investor di Haiphong dan provinsi tetangga Quang Ninh.

Ia mengatakan sedikitnya 80 persen pabrik rusak, tetapi kawasan industri tidak terendam banjir. "Jika semuanya berjalan lancar, mungkin butuh waktu satu bulan sebelum saya pulih sepenuhnya dari kerusakan ini," kata Do Van Truong, seorang pemilik toko berusia 45 tahun di Haiphong. Ia mencatat langit-langit toko makanan lautnya runtuh sementara pasokan listrik dan air belum pulih.

Beberapa jalan raya di wilayah utara negara itu terendam banjir atau rusak parah, demikian laporan media pemerintah, yang memuat gambar dan rekaman tanah longsor.

Setelah menerjang daratan Vietnam pada Sabtu sore, topan Yagi memicu gelombang setinggi 4 meter (13 kaki) di provinsi pesisir, yang menyebabkan pemadaman listrik dan telekomunikasi berkepanjangan yang mempersulit penilaian kerusakan, kata pemerintah.

Badan meteorologi memperingatkan risiko banjir bandang akan berlanjut di wilayah tepi sungai, termasuk di Hanoi. Saat angin mereda, pihak berwenang di Hanoi bergegas membersihkan jalan-jalan dari pohon-pohon tumbang yang tersebar di pusat kota dan lingkungan lainnya.

"Badai telah menghancurkan kota. Pohon-pohon tumbang menimpa rumah-rumah, mobil-mobil, dan orang-orang di jalan," kata Hoang Ngoc Nhien, warga Hanoi yang berusia 57 tahun.

Bandara internasional Noi Bai di Hanoi, bandara tersibuk di Vietnam utara, dibuka kembali pada hari Minggu setelah ditutup pada Sabtu pagi.

Bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa lautan yang semakin hangat memicu badai tropis yang lebih kuat daripada sebelumnya, menurut ilmuwan iklim.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus