Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka Kembali datang lagi dari Indonesia diaspora di Eropa. Nasib nahas menimpa Indah Lilis Sartika Saragih, seorang WNI yang tinggal di Tirana, Albania. Media Albania, Voxx, melansir bahwa Indah tewas setelah dicekik tali oleh suaminya, James Wertz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Setelah membunuh Indah, James Wertz memilih bunuh diri," tulis Voxx yang dikutip pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Polisi setempat menemukan secarik kertas yang bertuliskan, "Sorry, I can not make it."
Penelusuran Tempo dikalangan diaspora Indonesia di Tirana, menunjukkan, Indah Saragih dikenal sangat tertutup. "Kalau berkunjung ke rumahnya, baru boleh kalau suaminya tidak ada di rumah," kata Maya, bukan nama sebenarnya, salah satu WNI yang menetap di Tirana.
Menurut Maya yang sudah 10 tahun menetap di Tirana, Indah juga jarang sekali menggunakan akun media sosial untuk mengunggah aktivitasnya sehari-hari. "Selain tidak aktif, akun Facebooknya juga dikunci," ujarnya.
Indah Saragih beragama Kristen dan memiliki anjing. Di Tirana, ibu kota Albania, menurut Maya ada sekitar 50 an diaspora Indonesia. "Ada yang bekerja sebagai pemijat di spa. Atau pramusaji di restoran," katanya.
Tidak banyak acara kumpul kumpul di kalangan diaspora Indonesia di Albania. Jika pun ada, hanya dihadiri oleh segelintir orang. "Saya sering ajak Ibu Indah berkumpul, tapi jarang sekali bisa terlaksana," kata Maya.
Tidak ada perwakilan KBRI di Tirana. Bekas negara komunis ini ada dalam naungan KBRi Bulgaria.
Setelah mendengar tragedi ini, KBRI Bulgaria langsung menangani kasus pembunuhan terhadap Indah. "Ya, betul, kami juga sedang berkoordinasi dengan diaspora Indonesia di Tirana, juga Kementerian Luar Negeri RI," kata Mekar, salah satu diplomat KBRI Bulgaria saat ditanya Tempo.
Pembunuhan terhadap Indah, hanya berselang satu bulan setelah kasus serupa menimpa Josepha Josepha Hestiningtyas. Ia adalah perempuan Indonesia yang tinggal di Landberg an Lerc, pinggiran Munich, Jerman. Bulan lalu, polisi menemukan Hesti tewas karena dibunuh suaminya. Sebelum jasad Hesti ditemukan, suaminya juga memilih mengakhiri hidupnya.
KRISNA DIANTHA
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi: Yayasan Pulih (021) 78842580
Pilihan editor: Lebih dari 16.400 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober