Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Plastik Mulsa dalam Pertanian

Plastik mulsa biasanya digunakan menjaga intensitas kelembapan tanah, meningkatkan kesuburan, dan mengurangi gulma pada tanaman.

18 Oktober 2023 | 08.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi tanaman cabai. ANTARA/Umarul Faruq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika pernah berkunjung ke kebun tanaman, mungkin tak asing rasanya melihat lapisan plastik yang menutupi permukaan tanah tanaman. Itulah plastik mulsa yang digunakan menjaga intensitas kelembapan tanah, meningkatkan kesuburan, dan mengurangi gulma pada tanaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Plastik mulsa memiliki dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu bahan organik seperti limbah rumput, serpihan kayu, daun kering, dan jerami. Sedangkan yang satunya anorganik terbuat dari bebatuan, kerikil, dan plastik tak terurai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kelebihan dan kekurangan penggunaan plastik mulsa.

Kelebihan Plastik Mulsa

1. Isolasi Tanah

Tanaman di perkebunan sangat sensitif terhadap suhu di lingkungan yang selalu berubah-ubah. Inilah fungsi plastik mulsa yaitu dapat menghangatkan tanah hingga menambah 3 derajat Celsius dari suhu awal.

2. Memperbaiki Struktur Tanah

Dengan dibungkusnya area tanaman dengan tanah akan mencegah terjadinya padatan tanah dan juga menjauhkan dari aktivitas makhluk hidup lainnya untuk berjalan di atasnya yang berisiko merusak tanaman.

3. Pengendalian Gulma

Pemasangan mulsa akan mencegah gulma menerima asupan cahaya matahari dan mereka akan mati.

4. Kualitas Produk Lebih Tinggi

Plastik melindungi buah dan sayur dari kontaminasi tanah, sehingga penyebaran penyakit dan pembusukan bisa diminimalisir.

Kekurangan Plastik Mulsa

1. Sulit Didaur Ulang

Jenis mulsa anorganik tidak dapat terurai dan harus dibuang tiap tahunnya dari lahan pembuangan umum tempat sampah.

2. Panas Berlebihan

Perubahan suhu tanah untuk tanaman juga tidak dapat dikontrol, sehingga bagi tanaman yang sensitif terhadap suhu tanah membungkus dengan mulsa justru akan menghambat pertumbuhannya.

3. Sulit untuk Mengurangi Penggunaan Mulsa

Tidak dapat dipungkiri jika posisi mulsa masih sangat dibutuhkan dalam pertanian. Namun, mulsa yang tidak dapat terurai juga menambah permasalahan di lingkungan.

4. Kelembapan Tinggi

Kelembapan berlebihan membuat tanaman lebih mudah disiram dan tenggelam sehingga harus selalu dikontrol.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus