Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

4 Fakta Ryan Garcia, Petinju yang Dipecat WBC Usai Rasis dan Menghina Islam

Pernah melejit di usia muda saat awal menapaki karier sebagai atlet tinju, kini Ryan Garcia terancam tenggelam dari dunia tinju.

12 Juli 2024 | 08.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia tinju nampaknya harus siap dengan hilang serta memudarnya karier talenta muda berbakat Ryan Garcia. Dikutip dari ESPN, Garcia menjadi sorotan usai World Boxing Council (WBC) mengeluarkan namanya dari seluruh aktivitas kick boxing. Hal ini lantaran sikap buruk Garcia yang rasis terhadap orang berkulit hitam dan menghina umat muslim. Pernyataan Presiden WBC Mauricio Sulaiman termuat dalam akun X resmi WBC, "Kami menolak segala bentuk diskriminasi." 

Sementara pihak WBC sempat menawarkan bantuan layanan kesehatan mental yang memprihatinkan dari Ryan Garcia. Peraih gelar World Boxing Council 2021 tersebut bukannya meminta maaf dengan serius, Garcia memilih bercanda sebagai ungkapan pembelaannya usai alami kontroversi yang bertubi-tubi. Berikut 4 hal tentang Ryan Garcia, teranyar ia dicurigai menggunakan obat terlarang.

1. Anak emas Oscar De La Hoya 

Dilansir dari facts.net, bintang muda kelahiran 1998 ini memulai karier profesionalnya pada usia 17 tahun. Saat itu ia menandatangani kontrak dengan Golden Boy Promotions. Perusahaan promotor tinju yang didirikan Oscar De La Hoya, petinju legendaris keturunan Meksiko. Saat bergabung dengan Golden Boy, Garcia masih amatir dalam dunia tinju, namun setelah beberapa waktu ia menjadi petinju luar biasa dan kariernya begitu cemerlang, Garcia memiliki kecepatan tangan dan kekuatan pukulan yang baik. Sepanjang kariernya, ia meraih 215 kemenangan dengan hanya 15 kekalahan, menjadikan KingRy sebagai julukan yang disematkan padanya. Garcia juga memegang rekor sebagai petinju dunia termuda yang mengecap kesuksesan tercepat.

2. Sempat Menderita Gangguan Kecemasan saat Remaja

Mendulang popularitas di usia remaja, membuat mental Garcia cukup terguncang. Dilansir dari olympics.com, ia mengaku sempat terkena gangguan kecemasan hingga depresi karena menerima banyak perhatian dan sorotan dari seluruh dunia. Garcia pun memaparkan bahwa dirinya berusaha untuk mengontrol emosi dengan meningkatkan rasa percaya diri, menjauhkan diri dari pikiran negatif, dan berbaur dengan pergaulan baru.

3. Sebelum Terlibat dalam Konflik Rasisme dan Penghinaan Agama, Garcia Tersandung Kasus Doping

Dalam pertandingannya melawan Devin Haney pada 20 April lalu, komisi atletik New York melakukan tes urin terhadap Garcia usai terlihat terlalu bertenaga. Dalam hasil tes menunjukkan jika Garcia positif mengonsumsi obat ostarine yang tergolong sebagai penambah energi (doping). Dari sana, karier Garcia mulai tercium memudar karena mendapatkan skorsing satu tahun tidak bertanding dan hasil dengan Devin Haney pun dianulir.

4. Kekalahannya dengan Petinju Muslim Diduga Jadi Penyebab Garcia Melakukan Penghinaan

Pada 23 April 2024, Garcia harus menelan kekalahan pasca K.O. dihantam mualaf Gervonta Davis yang mengenai bagian ulu hatinya. Sejak saat itu, Garcia disebut alami masalah beruntun hingga berujung depresi. Ia secara terang-terangan mulai membuat postingan kebencian tentang orang berkulit hitam, pemeluk agama Kristen dan Islam, hingga kelompok lainnya hingga banyak kontroversi. Terakhir ia menghadapi tekanan dari WBC karena dikeluarkan dari seluruh aktivitas tinju.

Pilihan Editor: Dahsyatnya Gervonta Davis, Si Mike Tyson Mini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus