Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Amerika Serikat, Ryan Garcia, telah dipecat badan tinju WBC karena bersikap rasis dan menghina Islam di media sosial. Setelah pemecatan itu, petinju 25 tahun itu sama sekali tak mau mengerem sikapnya yang kontroversial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Garcia didepak WBC pada 4 Juli lalu setelah membuat unggahannya di sosial media, dengan menyatakan kebenciannya terhadap orang kulit hitam. Ia juga mengaku membenci umat Katolik dan Yahudi, erta sempat menghina Islam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, mengumumkan pemecatan petinju muda berbakat ini lewat media sosial. "Dengan menjalankan wewenang sebagai presiden WBC, saya dengan ini mengeluarkan Ryan Garcia dari segala aktivitas dengan organisasi kami. Kami menolak segala bentuk diskriminasi. Saya khawatir dengan keselamatan Ryan karena dia telah menolak beberapa kali permintaan bantuan kami terkait kesehatan mental dan penyalahgunaan zat (terlarang)."
Apa yang dilakukan Ryan Garcia setelah pemecatan itu? Ia bersumpah tak akan lagi mau berhubungan dengan WBC. "Tidak apa-apa. Hanya saja, jangan mencoba bekerja denganku lagi, bahkan setelah aku bersih dan sadar,” kat dia lewat unggahan di X.
Ia sempat menyatakan akan menjalani rehab untuk mengatasi masalah ketergantungan obat yang dialaminya. Namun, Sabtu lalu, 6 Juli, ia mencuit kembali. "Melewatkan rehabilitasi karena omong kosong ini."
Omong kosong yang dia maksud adalah pertarungan adiknya, Sean Garcia, melawan Amado Vargas di Honda Center, California. Sean kalah di ronde keenam.
Ketika pertarungan berlangsung, ia dikabarkan terlibat perselisihan dengan penonton yang tak senang dengan unggahan rasis dia sebelumnya. Ia kemudian diantar petugas keamanan meninggalkan arena.
Namun, Ryan Garcia membantah berita itu. "Saya tidak dikawal saat pergi. Tidak ada satu pun pembenci dalam kehidupan nyata, dan semua orang bersikap tenang. Seperti yang saya katakan, semua orang tahu hati saya."
Hanya sehari setelah kejadian itu, Minggu kemarin, Ryan Garcia kembali muncul dengan kabar lain. Ia membatalkan rencananya untuk melakukan rehabilitasi dan mengumumkan keputusannya untuk menjadi pelatih bagi adiknya, terutama karena ia tak bisa naik ring karena diskors oleh Komisi Atletik Negara Bagian New York.
Duduk bersama saudaranya setelah kekalahannya, Ryan Garcia mengatakan bahwa fokusnya sekarang adalah melatih saudaranya. Dalam pernyataannya ia sempat mengeluarkan sejumlah kalimat kontroversial.
“Sean mungkin telah kalah, tetapi inilah berita bagus tentang itu,” kata mantan juara dunia interim kelas ringan ini, dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.
“Saya tidak berada di sisinya, dan Vargas bersaudara unggul 1-0 atas kami. Tidak apa-apa. Kami akan meminta pertandingan ulang, dan saya akan menjadi pelatih kepala. Amado, apa kabar?”
Soal pola latihan apa yang akan ia gunakan untuk Sean, ia berkata, “Alkohol Ostarine dan hook kanan untuk Sean adalah pola latihan yang sedang saya latih bersama Sean. Lalu akan ada larangan permanen setelah ia menghasilkan 50 juta."
“Saya sekarang telah memutuskan untuk menjadi pelatih kepala, dan karena saya dilarang bertinju, itu berarti saya dapat melatih para petarung. Hubungi saya, para petarung muda dan tua.”
Garcia mengakhiri vedoenya dengan kalimat kontroversial lain, “Saya sarankan semua orang mengonsumsi jamur dalam dosis mikro.”
Unggahan video ini dibanjiri reaksi negatif. Banyak netizen yang menyuruh Sean untuk menjauh dari saudaranya sampai ia sembuh. Ada pula yang menyebutkan Ryan Garcia sebagai "Kereta api yang berlari kencang tak terkendali menuju kehancuran."
TALK SPORT | BOXING SCENE