Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Chelsea Hakim Ziyech dikabarkan akan menyusul Cristiano Ronaldo untuk bergabung dengan klub Arab Saudi Al Nassr. Pakar transfer Fabrizio Romano menjelaskan, Ziyech telah menyetujui kesepakatan lisan dengan klub berjulukan Faris Najd itu untuk bergabung selama tiga musim sampai 2026.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Al Nassr telah mencapai kesepakatan lisan penuh dengan Hakim Ziyech untuk bergabung dengan klub.
Tentang Hakim Ziyech
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Berkewarganegaraan ganda
Mengutip Transfermarkt, Hakim Ziyech pesepak bola berkebangsaan Maroko. Dia lahir pada 19 Maret 1993 di Dronten, Flevoland, Belanda. Hakim Ziyech keturunan Belanda dan Maroko. Ayahnya berasal dari Belanda, dan ibunya asal Maroko. Asal negara kedua orang tuanya yang berbeda menjadikan dia memiliki kewarganegaraan ganda.
2. Karier sepak bola
Orang tua Ziyech sangat mendukung dirinya menjadi pesepak bola profesional. Pada usia 14 tahun, Ziyech bergabung klub lokal Belanda Reaal Dronten. Ia pindah ke SC Heerenveen mengawali karier profesionalnya di klub tersebut pada 2012.
Ziyech sempat bermain untuk klub Twente FC, sebelum akhirnya pindah ke Ajax pada 2016. Dia kemudian diboyong oleh klub Liga Inggris, Chelsea saat bursa transfer musim panas 2020. Kontrak 5 tahun The Blues berlaku 1 Juli 2020 hingga 30 Juni 2025. Karier timnas dia bersama Maroko dimulai sejak tahun 2015. Posisinya di tim sebagai gelandang serang.
3. Prestasi Hakim Ziyech
Pada musim 2016-2017, bersama Ajax ia menjadi runner-up UEFA Europa League dan juara Eredivisie dan KNVB Cup musim 201-2019. Di Chelsea ia menjuarai Liga Champions musim 2020-2021, Super Cup tahun 2021, dan Runner-up FA Cup musim 2020-2021.
Ziyech juga pernah dinobatkan sebagai Footballer of The Year pada 2018. Pada 2020, dia juga menyandang status Footballer of The Year (Transfermarkt De Users' Choice).
4. Kepribadian
Pada 2003 saat dia berusia 10 tahun, ayahnya meninggal tersebab multiple sclerosis. Kepergian ayahnya menjadi pukulan besar bagi Hakim Ziyech dan keluarga. Menurut dia, ibunya figur paling berjasa dalam hidupannya. Di ajang Piala Dunia 2022, Ziyech tampak beberapa kali memeluk dan mencium ibunya setelah memenangi pertandingan.