Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Membicarakan sepak bola Italia, tidak terlepas dari pemain-pemain Asia, sebut saja Ahn Jung-Hwan, Hidetoshi Nakata, Shunsuke Nakamura, hingga Yugo Nagatomo. Pemain-pemain Asia yang bermain di Serie A, tak bisa dianggap remeh karena seringkali keberadaan mereka membantu sebuah tim untuk meraih gelar. Salah satu pemain asal Asia yang mencuri perhatian ketika berkiprah di Italia adalah Hidetoshi Nakata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hidetoshi Nakata adalah mantan pemain sepak bola asal Jepang. Ia adalah salah satu pemain Asia yang paling terkenal dan pernah menjadi salah satu pemain terbaik di Asia. Tanaka lahir pada 22 Janauri 1977 di Kofu, Yamanashi, Jepang. Selama kariernya, ia bermain di posisi gelandang dan pernah bermain di tiga negara, yaitu Jepang, Italia, dan Inggris dan memeprkuat Jepang dalam tiga edisi piala dunia, yaitu 1998, 2002, dan 2006.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karier profesional Nakata diawali sejak ia berusia 18 tahun, tim pertama yang dibela Nakata adalah Bellmare Hiratsuka pada 1995 dalam kompetisi J-League. Bakat muda Nakata dan kemampuan olah bola yang apik membuat Nakata berhasil menembus skuad tim nasioanl Jepang dan pada Mei 1997 ia berhasil memainkan pertandingan internasional pertamanya bersama Timnas Jepang.
Saat itu, Jepang sedang menghadapi Korea Selatan. Nakata yang saat itu masih berusia muda, memiliki peran yang besar untuk meloloskan Jepang ke Piala Dunia 1998 di Prancis. Dua assist dari Nakata berhasil membawa Jepang menuju Prancis. Di tahun 1997 dan 1998, ia terpilih menjadi Pemain Asia Terbaik.
Nakata di Piala Dunia dan Raih Scudetto Serie A
Permainan Nakata yang ciamik mambuat banyak klub asal Eropa mengaguminya dan akhirnya Nakata memilih pindah ke Perugia, tim asal Italia. Di Perugia, Nakata bertahan selama dua musim dan setelahnya Nakata bergabung bersama AS Roma. Nakata juga berhasil mengantarkan Jepang menuju babak final Piala Konfederasi 2001. Pada tahun itu, Nakata bergabung bersama Parma dan bermain selama dua setengah musim.
Pada edisi Piala Dunia 2002, Nakata berhasil mencetak satu gol dan pada 2004, Nakata bergabung bersama Bologna sebelum akhirnya ia pindah ke Fiorentina. Baru satu musim di Fiorentina, Nakata pindah ke Bolton Wanderers dengan status pemain pinjaman.
Nakata kembali memperkuat Jepang pada edisi Piala Dunia 2006 dan setelah Jepang tersingkir dari piala dunia, Nakata memutuskan untuk gantung sepatu. Nakata memutuskan untuk gantung sepatu di usia 29 tahun dan setelahnya Nakata banyak bergelut dalam dunia bisnis.
Selama kariernya, Nakata berhasil meraih beberapa gelar, seperti Coppa Italia dan Scudetto Serie A. Di samping itu, Nakata pernah dianugerahi gelar Stella della Solidarieta Italiana atau Bintang Solidaritas Italia karena Nakata berhasil meningkatkan citra Italia di luar negeri. Karier Nakata dalam dunia sepak bola memang tidak terlalu lama, tetapi bagi masyarakat Jepang, Nakata adalah sebuah legenda dan menjadi inspirasi bagi banyak pemain Jepang untuk berkarirer di luar negeri
EIBEN HEIZIER
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.