Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

45 Tahun Valentino Rossi, Kisah Sang Legenda motoGP

Valentino Rossi, seorang ikon dalam dunia balap motor, telah menorehkan sejarah sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa.

16 Februari 2024 | 18.05 WIB

Pembalap Yamaha asal Italia, Valentino Rossi setelah melintasi garis finish British Grand Prix di Sirkuit Silverstone, Inggris, 30 Agustus 2015.  REUTERS/Darren Staples
Perbesar
Pembalap Yamaha asal Italia, Valentino Rossi setelah melintasi garis finish British Grand Prix di Sirkuit Silverstone, Inggris, 30 Agustus 2015. REUTERS/Darren Staples

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Valentino Rossi, seorang ikon dalam dunia balap motor, telah menorehkan sejarah sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa. Lahir pada 16 Februari 1979 di Urbino, Italia, Rossi telah membuktikan kehebatannya dengan meraih sembilan gelar Kejuaraan Dunia Grand Prix, tujuh di antaranya diraih di kelas utama MotoGP.

Dikutip dari IMDb, perjalanan gemilang Rossi di dunia balap motor dimulai pada 1996 ketika ia memasuki arena Grand Prix untuk Aprilia di kelas 125cc. Dibimbing oleh ayahnya yang juga seorang pembalap kenamaan, Graziano Rossi, Valentino langsung menunjukkan bakatnya dengan memenangkan Kejuaraan Dunia 125cc pada 1997.

Berkembang bersama Aprilia, Rossi naik ke kelas 250cc dan memenangkan Kejuaraan Dunia 250cc pada 1999, membuktikan bahwa ia adalah pembalap serba bisa yang dapat berjaya di berbagai kelas. Langkah berikutnya adalah melangkah ke kelas utama MotoGP pada 2000, di mana ia mengukir sejarah dengan meraih gelar Kejuaraan Dunia 500cc bersama Honda pada 2001.

Prestasinya tidak berhenti di situ. Rossi mengejutkan dunia balap motor dengan mengamankan gelar MotoGP bersama Honda pada 2002 dan 2003. Setelah beralih ke Yamaha, ia mempertahankan dominasinya dengan meraih gelar MotoGP pada 2004 dan 2005. Pergantian tim tidak menyurutkan kesuksesannya, karena Rossi kembali meraih gelar pada 2008 dan berhasil mempertahankannya pada 2009.

Pada 2011, Rossi membuat langkah berani dengan bergabung dengan tim Ducati. Meskipun tantangan besar, keberanian ini tidak sebanding dengan hasil yang diharapkan. Rossi mengalami dua musim tanpa kemenangan saat berada di Ducati, memahami bahwa kerja keras dan adaptasi adalah kunci dalam dunia balap motor.

Pertaruhan Rossi terbayar pada 2013 ketika ia kembali ke tim Yamaha. Meskipun tidak mendapatkan gelar juara lagi, Rossi tetap menjadi pesaing tangguh di lintasan. Keberaniannya untuk terus bersaing di usia yang tidak muda lagi menunjukkan dedikasinya terhadap olahraga yang dicintainya.

Dilansir dari laman MotoGP, Rossi mendapatkan kemenangan setelah tiga tahun yang diraih di Assen. pada 2014, ia menjadi runner-up dalam perburuan gelar dan kembali bersaing pada tahun 2015, meskipun dikalahkan oleh Lorenzo di balapan terakhir.

Pada 2016, Rossi mengumpulkan posisi terdepan, podium, dan kemenangan, tetapi keberhasilannya terhenti karena masalah grip dan cedera kaki. Meskipun pulih dalam waktu tiga minggu, ia tampil impresif dan meraih podium lagi. Pada 2018, Rossi tetap dengan Yamaha dan menduduki posisi tiga teratas di klasemen, tetapi tanpa meraih gelar.

Di tahun-tahun berikutnya, Rossi mengalami kurangnya kemenangan, dengan dua podium pada 2019 dan hasil terbaiknya pada 2020 di posisi ketiga di GP Andalusia. Pada 2021, ia pindah ke tim Petronas SRT bersama Franco Morbidelli.

Sebagai pembalap dengan karir cukup panjang, Rossi pernah menghadapi pembalap-pembalap hebat di generasi berbeda. Setidaknya ada 3 balapan bersejarah yang pernah dilakukan Rossi. di awal tahun 2001, rival Rossi adalah Max Biaggi. Kedua pembalap asal negeri pizza itu bersaing ketat. Bahkan kengototan balap ditunjukkan keduanya hingga terlibat insiden di dalam maupun luar lintasan. 

Ada juga Casey Stoner. Stoner dikenal pembalap muda dengan mesin cepat. Rossi berhasil mengalahkannya beberapa kali. Salah satu balapan paling seru mereka adalah di sirkuit Laguna Seca, Di arena balap Amerika itu, Rossi berhasil mengalahkan Stonner, juara dunia tahun sebelumnya. Stoner yang lebih muda kerepotan menghadapi aksi Rossi yang memepetnya di tikungan. Dalam balapan ekstrem dan kejam itu Stoner terjatuh. 

Saat karirnya hampir berakhir, Rossi juga bersaing ketat dengan Marc Marquez. Rossi yang memasuki usia senja sebagai pembalap menendang Marquez hingga terjatuh di lintasan. Setelah insiden itu, Rossi tak lagi seganas saat muda.   

Pilihan Editor: Marc Marquez Akui Kehebatan Valentino Rossi di MotoGP, Ngajak Damai? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus