Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 72 tahun silam, tepatnya 13 Mei 1950, balap mobil Formula 1 atau F1 digelar di sirkuit Silverstone, Inggris. Dari 21 peserta, satu di antaranya adalah seorang baron atau bangsawan asal Swiss. Namanya Emmanuel ‘Toulo’ de Graffenried.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman formula1.com, Baron Emmanuel ‘Toulo’ de Graffenried lahir di Paris, Prancis meskipun dia orang Swiss. Dia memulai balapan sebelum Perang Dunia Kedua di negara asalnya Swiss, dengan Alfa Romeo 3 liter dan Maserati Tipe 6C. Pada 1937, Toulo menyelesaikan Grand Prix de Picardy ke-4.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Motor Sport Magazine, setelah perang, ia bergabung dengan mantan pembalap Mercedes, Christian Kautz untuk membentuk Tim Autosport. Toulo membalap Maserati 1,5 liter empat silinder baru di Voiturette, sebagian besar di sirkuit Bremgarten di Berne. Dia finis kelima di Prix de Geneva pada 1946 dan ketiga di Lausanne pada 1947. Kemudian pada 1948, Toulo menempati posisi kedua setelah Farina di Grand Prix de Nations di Jenewa dan ketiga di GP Monaco di belakang Farina dan Chiron. Namun ketika Kautz terbunuh di Grand Prix de l’Europe di Bremgarten tahun itu, tim tersebut bubar.
Toulo kemudian membalap salah satu dari Enrico Platé’s San Remo-type 4CLT/48 Maserati bersama Pangeran Bira, memenangkan British Grand Prix di Silverstone pada 1949. Pada 1950, sebelum musim kejuaraan dimulai, Toulo menempati posisi kedua di Richmond Trophy. Di Grand Prix Inggris, putaran pertama Kejuaraan Dunia, Alfa Romeo tampil dominan dan 4CLT-48 Emmanuel bukanlah tandingannya. Hasil terbaiknya di Kejuaraan Dunia tahun itu adalah menempati posisi keenam di Grand Prix Swiss dan Italia.
Pada 1951, Toulo membalap Alfa Romeo 158 tiga kali termasuk Grand Prix Swiss di mana ia finis kelima. Dengan aturan Formula 2 baru yang berlaku untuk tahun 1952, ia kembali membalap Maserati dengan Enrico Platé. Ia meraih tempat ketiga di Cadours dan Aix-les-Bains dalam balapan non-kejuaraan dan tempat ke-4 di Grand Prix Belgia di Spa, finis Kejuaraan Dunia terbaiknya.
Pada 1953, Toulo mengendarai Maserati A6GCM, memenangkan Syracuse GP, balapan Eifelrennen F2 dan Piala Lavant di Goodwood. Dia kemudian memasang mesin 2.5 liter di mobil dan membalapnya sebentar pada 1954. Dia juga membalap mobil sport Maserati yang dia bawa ke Amerika Selatan di awal musim, memenangkan balapan Sirkuit Gavea di Rio dan GP So Paulo.
Toulo tak banyak berlomba setelah itu. Ia memiliki beberapa acara mobil sport di Ferraris dan Maserati sebelum membuat penampilan Grand Prix terakhir di Monza pada 1956. Toulo terus menjalankan diler Alfa Romeo yang sukses yang ia buka pada 1950. Kemudian mengambil Rolls-Royce dan Ferrari. Dia juga menjadi salah satu pendiri Club Internasional des Anciens Pilotes de Grand Prix F1 pada 1962. Mulai 1970-an ia mengikuti perlombaan sebagai duta untuk perusahaan tembakau Philip Morris yang berbasis di Lausanne. Toulo meninggal di Lonay, Vaud, pada 22 Januari 2007 di usianya yang ke-92 tahun, dikutip dari grandprix.com.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.