Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Bos Ducati Setuju dengan Aturan Tekanan Ban Baru di MotoGP 2023

General Manager Ducati Gigi Dall'Igna memberikan tanggapannya terkait aturan tekanan ban baru di Grand Prix MotoGP 2023.

22 Maret 2023 | 17.00 WIB

Francesco Bagnaia tes pramusim MotoGP 2023 di Portimao, Portugal. 11-12 Maret 2023. (Foto: Ducati Lenovo)
Perbesar
Francesco Bagnaia tes pramusim MotoGP 2023 di Portimao, Portugal. 11-12 Maret 2023. (Foto: Ducati Lenovo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Ducati Gigi Dall’Igna memberikan tanggapannya terkait aturan tekanan ban baru di Grand Prix MotoGP 2023. Menurut Gigi, dirinya setuju dengan adanya kebijakan baru tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

MotoGP 2023 dilaporkan bakal menggunakan sensor untuk memantau tekanan di ban. Pembalap bisa didiskualifikasi jika tidak mematuhi ukuran tekanan ban tersebut. Namun untuk tiga balapan pertama, tim yang melanggar aturan ini tidak dikenakan sanksi atau penalti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Teknik MotoGP, Danny Aldridge. Dirinya menjelaskan bahwa ukuran tekanan ban depan minimal sebesar 1,88 bar. Sedangkan untuk ban belakang, minimal 1,7 bar.

"Saya setuju dengan peraturan baru. Karena tidak mudah menemukan solusi sempurna untuk masalah ini. Tekanan ban belakang tidak menjadi masalah, semua tim bisa tetap berada di atas batas yang diizinkan. Tapi dengan ban depan ada banyak ketidakpastian,” kata Gigi, dikutip Tempo.co dari Speedweek.

“Karena saat berkendara di slipstream, suhu dan tekanan ban depan berubah secara signifikan. Saat Anda mengejar seseorang, memang ada perbedaan besar. Saat Anda berkendara di trek sendirian, suhu dan tekanan udara di depan benar-benar berbeda,” tambah dia.

Lebih lanjut Gigi menjelaskan bahwa saat ini tim pabrikan dapat mengetahui ukuran tekanan ban secara seragam di Grand Prix MotoGP 2023. Karena selama ini, menurut dia, setiap tim balap menggunakan sensor tekanan ban yang berbeda-beda

“Jadi hasilnya berbeda saat mengukur tekanan ban di Ducati dengan, misalnya, KTM. Aturan baru disusun dengan sangat baik. Di sisi lain, kami harus mendiskualifikasi beberapa pembalap dalam balapan jika pembalap tidak bertahan di bawah batas,” jelas dia.

“Tapi kalau tekanan ban terlalu tinggi, itu bukan kesalahan pengemudi, itu karena mereka berada di slipstream. Jika mereka mengemudi sendiri, tekanan ban tidak akan melebihi batas," tutup dia.

SPEEDWEEK

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus