Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Chanathip Songkrasin: Maradona Thailand yang Berkarir di Liga Jepang

Chanathip Songkrasin salah satu pemain Timnas Thailand di Piala AFF 2020 yang menjadi salah satu kunci kemenangan tim gajah perang ini.

1 Januari 2022 | 19.35 WIB

Pesepak bola Timnas Indonesia Fachruddin Aryanto (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Thailand Chanatip Songkrasin (kanan) dalam pertandingan Babak Final Leg 1 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu, 29 Desember 2021. Indonesia masih berkesempatan melawan dalam leg kedua final pada 1 Januari 2022 mendatang. ANTARA/Flona Hakim
Perbesar
Pesepak bola Timnas Indonesia Fachruddin Aryanto (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Thailand Chanatip Songkrasin (kanan) dalam pertandingan Babak Final Leg 1 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu, 29 Desember 2021. Indonesia masih berkesempatan melawan dalam leg kedua final pada 1 Januari 2022 mendatang. ANTARA/Flona Hakim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -  Brace yang dicatat oleh Chanathip Songkrasin ke gawang Indonesia pada leg pertama Final AFF 2020, mampu memperlebar jarak Thailand ketika menghadapi Indonesia di leg ke-2 Final AFF 2020. Dengan kedua golnya melawan Indonesia, membuat Chanathip mengoleksi 4 gol—jumlah yang sama dengan kompatriotnya di Timnas Thailand, Teerasil Dangda.

Chanathip merupakan pesepakbola Thailand yang berkarir di Jepang bersama klub Hokkaido Consadole Sapporo. Pesepakbola yang dujuliki “Messi Thailand” ini lahir pada 5 Oktober 1993 di Sham Pran District, Thailand. Keliahaiannya saat ini mengolah si kulit bundar di dapatkan oleh ayahnya, Kongphop Songkrasin yang sudah mengajarinya sedari kecil.

Dalam wawancaranya bersama Four Four Two pada 2015 lalu, ayah Chanathip sangat menyukai timnas Argentina dan gaya permainan Diego Maradona. "Ayah saya menyukai Diego Maradona. Dia berpikir bahwa saya bisa menjadi seperti Maradona, dan saya pun menyukainya," kata Chanathip.

Chanathip yang berposisi sebagai attacking midfielder, memiliki kecerdasan dalam membaca ruang dan skil yang tinggi. Namun, Chanathip memiliki tinggi badan 163 cm yang menjadi salah satu kendala ketika ia berjumpa dengan bek lawan dan memiliki postur tubuh lebih besar darinya.

"Salah satu hal terpenting yang ayah saya ajarkan adalah bermain cerdas karena saya kecil, jadi tidak bisa beradu fisik dengan siapa pun,” ujar Chanathip. Tidak heran jika Chanathip memiliki kelincahan dan mampu memaksimalkan peluang di depan gawang lawan.

Chanathip saat ini bermain di Hokkaido Consadole Sapporo—klub yang pernah dibela Irfan Bachdim. 11 Januari 2017 Chanathip resmi dikontrak Hokkaido, walaupun ketika itu ia masih berseragam Muangthong United. Pada 26 Juli 2017, Chanathip melakukan debut untuk Consadole Sapporo di J.League Cup 2017 melawan Cerezo Osaka sebagai pemain pengganti menggantikan Ryota Hayasaka.

Pada 29 Juli 2017, ia menjadi bagian dari starting lineup melawan Urawa Red Diamonds di J1 League 2017, pertandingan ini juga menjadi pertandingan pertamanya di kompetisi tertinggi di Jepang. Sedangakan untuk gol pertamanya dibukukan ketika Hokkaido ditahan imbang 3-3 Cerezo Osaka pada 2 Maret 2018.

Pada 3 Desember 2018, setelah membawa Consadole Sapporo finis ke posisi nomor 4 di J- League, Chanathip Songkrasin dipilih oleh rekan satu timnya sebagai pemain tim paling berharga musim tersebut. Lebih lanjut, Chanathip juga masuk di dalam daftar pemain pilihan J-League musim itu. Ia menjadi orang Asia Tenggara pertama menorehkan sejarah itu.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Hasil Laga Pertama Final Piala AFF 2020 Indonesia Vs Thailand 0:4

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus