Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Eka Putra Wirya Bangun Museum Catur Indonesia di SCUA Bekasi, Utut Adianto: Tonggak Sejarah Catur Indonesia

Langkah Eka Putra Wirya setelah mendirikan Sekolah Catur Utut Adianto, menggagas catur masuk sekolah, kini ia mendirikan Museum catur Indonesia.

4 Oktober 2022 | 07.11 WIB

Ketum PB Percasi Urut adianto dan Eka Putra Wiry saat peletakan batu pertama pembangunan Museum Catur Indonesia. Foto : Media PB Perbasi
Perbesar
Ketum PB Percasi Urut adianto dan Eka Putra Wiry saat peletakan batu pertama pembangunan Museum Catur Indonesia. Foto : Media PB Perbasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kecintaan Eka Putra Wirya kepada dunia catur diwujudkannya selain telah mendirikan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), menggagas catur masuk sekolah, kini mendirikan Museum Catur Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia tak lama lagi akan memiliki museum catur. Peletakan batu pertama untuk pembangunan Museum Catur Indonesia telah dilakukan pada Ahad 2 Oktober 2022 di area gedung SCUA di Rawa Panjang, Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan itu dihadiri pula Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto, Nita Wirya dan seluruh jajaran pengurus PB Percasi serta puluhan tamu undangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Diperkirakan pembangunan Museum Catur Indonesia akan selesai dalam kurun waktu sembilan bulan. Bila tepat waktu, maka museum sudah bisa dinikmati masyarakat umum pada Juni 2023.

Museum ini menurut Eka Putra Wirya, Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) nantinya menjadi kawasan “Impian Catur Indonesia". "Saya ingin museum ini menjadi pusat informasi dan edukasi serta menjadi area yang menampilkan wajah catur
Indonesia dari masa ke masa," kata dia.

Tagline "unik akur membaur dengan catur" menjadi pilihannya. Museum ini hadir menggunakan konsep
modern dengan memanfaatkan teknologi dalam mendisplay obyek dan kontennya. Hal ini
dilakukan mengingat target utama dari museum ini adalah menarik pengunjung dari kalangan
milenial yang sangat akrab dengan teknologi.

Dilansir dari Antara, pembangunan sebenarnya telah dilakukan sejak 18 September lalu, namun karena lain hal, peletakan batu pertama baru dapat dilakukan 2 Oktober 2022 lalu.

Eka mengatakan museum ini mengusung konsep modern dan interaktif sehingga diharapkan Museum Catur Nasional dapat menarik minat lebih banyak anak-anak untuk menekuni olahraga catur.

"Yang penting isi dan kontennya yang modern dan serba digital. Ada permainan interaktif dan lainnya, sehingga menarik minat anak-anak," ujar Eka dalam acara peletakan batu pertama di SCUA kepada Tempo.co dan awak media lain. Ia melanjutkan, ”Saya merasakan bahwa museum catur sangat penting karena diharapkan menjadi ruang peradaban yang mengedukasi dan menginspirasi, yang dapat membawa perubahan."

Selain itu Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto menyatakan pembangunan Museum Catur Nasional menjadi tonggak sejarah bagi olahraga catur di Indonesia.

"Desain besar dari museum ini ialah menghargai sejarah yang sudah dibuat atlet dan pengurus. Ke depan tentunya untuk melanggengkan tata nilai yang harus dijaga yakni persahabatan, persaudaraan, dan juga kerja keras," ujar Utut.

Dan, untuk menarik ketertarikan anak-anak menekuni olahraga catur, Museum Catur Indonesia juga mengusung konsep enjoyment sehingga orang tua yang mengantarkan pun dapat bersantai.

Utut Adianto pun berharap dengan kehadiran Museum Catur Nasional dapat menginspirasi pecatur-pecatur muda untuk terus bisa berprestasi mengharumkan Indonesia di pentas internasional.

ANNISA FIRDAUSI  I  SDA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus