Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ini Evaluasi Eng Hian untuk Penampilan Apriyani /Fadia dan Ana / Tiwi di Australian Open 2023

Dua wakil ganda putri Indonesia di Australian Open 2023, Apriyani / Fadia dan Ana / Tiwi sama-sama gugur di babak 16 besar.

7 Agustus 2023 | 09.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian mengatakan hasil yang diraih dua anak asuhnya Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma / Amalia Cahaya Pratiwi di Australian Open 2023 tidak sesuai harapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keduanya tersingkir di babak 16 besar, Apriyani / Fadia dikalahkan wakil Thailand Benyapa Aimsaard / Nuntakarn Aimsaard 19-21, 21-23. Sementara, Ana / Tiwi takluk dari pasangan Jepang Rena Miyaura / Ayako Sakuramoto 21-17, 21-11.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eng Hian mempunyai catatan tersendiri untuk Apriyani / Fadia yang dinilai belum kembali ke performa terbaiknya dalam enam bulan terakhir. Ia akan mengevaluasi hal ini untuk mengetahui penyebabnya.

"Bisa saya katakan, dari kualitas dan kapasitas hasil latihan, rasanya hanya 30 persen yang muncul atau ditampilkan di pertandingan," ujar dia dikutip dari keterangan resmi PBSI, Senin, 7 Agustus 2023.

"Apa penyebab mereka tidak bisa menampilkan level permainan menyamai kemampuan dan kualitas seperti dalam latihan? Tentu membutuhkan waktu untuk menjawabnya," tuturnya menambahkan.

Pelatih berusia 46 tahun itu menduga ada ketakutan yang dirasakan Apriyani / Fadia hingga membuat penampilannya terganggu. Namun, hal itu belum bisa dipastikan karena dia masih berupaya menemukan penyebabnya.

Saat ini, kata Eng Hian, Apriyani / Fadia tengah mencoba kembali ke bentuk permainan terbaiknya, dari teknik sampai mental bertanding. Ia ingin ganda putri peringkat ke-12 dunia itu dapat menampilkan performa yang lebih baik di turnamen berikutnya.

Sementara untuk Ana / Tiwi, Eng Hian memberi penilaian yang berbeda. Meski gagal merengkuh gelar juara, tetapi performa mereka dianggap lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja, beberapa kekurangannya perlu diperbaiki agar lebih sempurna lagi.

"Mereka ini memang perlu dipoles dan diperbaiki segala kekurangannya. Memang tidak bisa instan. Perlu waktu untuk mendongkrak performa mereka," kata Eng Hian.

Di turnamen terakhir yang diikuti, yakni Australian Open 2023, tim bulu tangkis Indonesia tidak membawa pulang gelar. Selanjutnya, Pasukan Merah Putih akan kembali berjuang dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Kopenhagen, Denmark, pada 21-27 Agustus 2023.

Pilihan Editor: Rekap Hasil Final Australian Open 2023: Korea Selatan dan Cina Raih Dua Gelar Juara

Randy Fauzi Febriansyah

Randy Fauzi Febriansyah

Jurnalis olahraga Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus