Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Jadi Pemenang MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Jorge Martin Akui Sempat Dibayangi 2 Kegagalan

Jorge Martin menjadi pemenang seri MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada Minggu, 29 September 2024. Ia dibayang-bayangi dua kegagalan sebelumnya.

30 September 2024 | 14.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jorge Martin menjadi pemenang seri MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada Minggu, 29 September 2024. Pembalap Pramac Racing tersebut mengakui bahwa ia harus menghadapi hantu dalam pikiran setelah mengalami kecelakaan dalam sesi Sprint Race sehari sebelumnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Martin juga mengalami kecelakaan saat memimpin balapan di MotoGP Indonesia pada musim 2023. Ia sempat bertanya-tanya soal kondisi motor dan lintasan setelah terjatuh pada lap pembuka sesi Sprint Race musim 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memimpin balapan dari baris terdepan untuk balapan 27 lap, Martin berhasil membalaskan dendam dan rasa penasarannya di Sirkuit Mandalika dengan meraih kemenangan ketiga pada MotoGP musim ini. Berbicara setelah balapan, Martin mengatakan ingatan soal kecelakaan sebelumnya membebani pikirannya di tengah balapan. "Ya, saya membalas dendam dari Mandalika. Setelah kecelakaan musim lalu, musim ini juga menjadi balapan yang sulit, dan juga setelah kecelakaan kemarin,” kata Martin.

“Setelah 13 putaran, saya merasa ada hantu di pikiran saya di tikungan 11, dan kemudian setiap putaran di tikungan 16. Saya mencoba untuk sangat berhati-hati. Kami mendapat banyak angin dari samping di bagian itu. Saya kesulitan untuk berbelok, rasanya seperti mengendarai skuter. Saya tahu saya kalah banyak di bagian itu dari Acosta, tetapi saya berpikir 'Oke, jika saya kalah di sini, saya akan menyalip di bagian lain’,” ucap pembalap asal Spanyol itu menambahkan.

Martin menambahkan, “Saya pikir saya sangat berhati-hati memahami situasi di awal balapan dan mencoba untuk menyalip sedikit lebih keras di setiap putaran. Acosta luar biasa, dia menyalip. Bahkan di putaran-putaran saat saya mencoba untuk memperkecil jarak, dia bertahan di bawah satu detik. Jadi, yang pasti dia kuat dan saya senang saya tampil sangat baik.”

Martin mendapat tekanan dari Pedro Acosta dari Tech3 di paruh pertama balapan. Pembalap Pramac Racing itu akhirnya unggul 1,4 detik di garis finis. "Saya selalu berusaha untuk tetap tenang," kata dia. “Saya berusaha menjadi versi terbaik, dan bahkan jika pembalap di belakang hanya sepersepuluh atau delapan, penting untuk melakukan hal yang sama.”

"Saya tidak mencoba untuk mengubah atau menekan. Saya sudah dalam kondisi maksimal, jadi Pedro-lah yang mengejar dan membuat kesalahan. Saya selalu berusaha melakukan hal yang sama. Ini adalah cara saya untuk tampil lebih baik,” ucap Martin.

Keunggulan Martin klasemen MotoGP 2024 adalah 21 poin meskipun investigasi tekanan ban yang akan datang dapat menurunkan Acosta dari posisi kedua. Dengan demikian, pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, bisa naik posisi. Ini akan membuat keunggulan Martin dalam kejuaraan menyusut menjadi 17 poin atas Bagnaia.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus