Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic menyabet gelar juara Wimbledon 2021 setelah mengalahkan unggulan ketujuh asal Italia, Matteo Berrettini 6-7 (4), 6-4, 6-4, 6-3 pada Minggu, 11 Juli 2021. Ini adalah gelar keenamnya yang di Wembledon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemenangan ketiganya secara berturut-turut di All England Club juga membuat petenis Serbia itu meraih gelar Grand Slam ke-20, menyamai rekor petenis tunggal putra yang dipegang Roger Federer dari Swiss dan Rafael Nadal dari Spanyol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Artinya tidak satu pun dari kami bertiga yang akan berhenti," kata Djokovic saat upacara penyerahan ketika ditanya apa arti tonggak sejarah itu baginya.
"Saya harus memberikan penghormatan kepada Rafa dan Roger. Mereka adalah legenda olahraga tenis. Mereka adalah dua pemain terpenting yang pernah saya hadapi dalam karier saya. Mereka adalah alasan saya berada di tempat saya hari ini."
"Mereka membantu saya menyadari apa yang perlu saya lakukan untuk meningkatkan diri dan menjadi lebih kuat secara mental, fisik, dan taktik."
"Sepuluh tahun terakhir merupakan perjalanan yang luar biasa. Tidak berhenti di sini."
Djokovic yang kini telah memenangkan gelar Australia Open dan Prance Open pada 2021, hanya perlu memenangkan AS Open untuk menjadi petenis pertama sejak Rod Laver memenangi semua turnamen Grand Slam pada 1969.
"Saya dapat membayangkan itu terjadi. Saya pasti akan mencobanya," kata petenis Serbia itu menambahkan.
"Saya dalam kondisi bagus dan jelas bermain bagus, memainkan tenis terbaik saya di Grand Slam. Ini adalah prioritas tertinggi yang saya punya saat ini pada tahap karier saya. Jadi, mari kita lanjutkan."
Dia juga menyelesaikan leg ketiga untuk meraih Golden Slam. Tidak ada orang yang pernah memanangkan empat slam dan satu emas Olimpiade di tahun yang sama.
Djokovic, 34 tahun, menghadapi Berretti di perebutan gelar Wimbledon 2021 setelah mengalahkannya di dua pertemuan mereka sebelumnya. Ia membuka keunggulan 5-2 pada set pertama dengan break awal tetapi petenis Italia itu bangkit untuk memaksakan tiebreak dan akhirnya mengambil set pertama.
Petenis Serbia beraksi dengan memimpin set kedua 4-0 sebelum menyamakan kedudukan. Selanjutnya, satu break servis di set ketiga dan dua break lagi di set keempat membuat Djokovic memenangi pertandingan di depan para penonton di Center Court yang terus meneriakkan nama lawannya.
Djokovic memastikan gelar juara spada match point ketiganya ketika pukulan backhanc Berrettini menyangkut di net.
"Itu lebih dari sebuah pertempuran," kata Djokovic.
"Memenangkan Wimbledon selalu menjadi impian terbesar saya ketika masih kecil... Saya harus mengingatkan diri saya sendiri betapa istimewanya ini dan tidak menganggapnya remeh," kata Novak Djokovic.