Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

KOI dan KONI Tumpang Tindih, Erick Thohir Tawarkan Solusi

Erick Thohir berharap Ketua Umum KOI baru bisa menyelesaikan persoalan tumpang tindih wewenang antara KOI dengan KONI.

9 Oktober 2019 | 17.11 WIB

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir memberi sambutan di acara buka puasa bersama pengurus cabang olahraga di Hotel Mulia, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2019. Foto : TEMPO/Aditya Budiman
Perbesar
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir memberi sambutan di acara buka puasa bersama pengurus cabang olahraga di Hotel Mulia, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2019. Foto : TEMPO/Aditya Budiman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir angkat bicara ihwal tumpang tindih wewenang antara KOI dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Erick berharap Ketua Umum KOI baru (periode 2019-2023) bisa menyelesaikan persoalan KOI dengan KONI yang kerap mengalami tumpang tindih dalam urusan olahraga nasional. Ada beberapa solusi yang ditawarkan Erick jelang berakhir masa jabatannya.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan Ketua KOI dan semua pihak terkait bisa merevisi Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). "Ini akan terus over lapping kalau UU SKN tidak diperbaiki," ungkap Erick di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019.

Menurut dia, revisi UU SKN harus mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk DPR RI. "Bisa dicari solusi bersamanya. Kalau tidak over lap job desk seperti hari ini tidak akan menyelesaikan permasalahan olahraga Indonesia," kata Erick.

Selain itu, mantan Presiden klub Inter Milan ini menilai persoalan tumpang tindih bisa diselesaikan dengan memisahkan KOI dan KONI seperti saat ini. Pemisahan dua lembaga tersebut juga dilakukan oleh negara-negara lain. 

Alternatif lain, lanjut dia, ialah dengan menggabungkan KOI dan KONI. Dengan bersatunya KOI dan KONI maka pembinaan atlet akan kembali ke Kementerian Pemuda dan Olahraga dan pengurus cabang olahraga. 

Erick juga menawarkan solusi yang ekstrem, yakni membubarkan salah satu organisasi olahraga itu. Persoalan tumpang tindih wewenang akan hilang bila hanya ada satu organisasi olahraga, yakni KOI atau KONI saja. "Itu opsi semua," sebut dia.

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tengah menggelar kongres di Jakarta. Kongres dijadwalkan akan memilih Ketua Umum KOI baru periode 2019-2023.Hanya ada satu kandidat calon Ketua Umum KOI periode 2019-2023. Calon tunggal tersebut ialah Raja Sapta Oktohari. Ia merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).

IRSYAN HASYIM

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus