Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sersan Dua TNI Aprilia Manganang berganti menjadi lelaki. Mantan atlet voli putri nasional ini diketahui memiliki kelainan medis hipospadia setelah menjalani rangkaian pemeriksaan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Gatot Subroto, sejak Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hipospadia adalah suatu kelainan yang dialami oleh bayi laki-laki, yakni letak lubang kencing pada bayi tidak normal. Pada beberapa kasus ditemukan pula uretra berada di pertemuan antara batang penis dan kantong buah zakar. Kelainan ini terjadi sejak lahir. Berdasarkan catatan medis, kondisi ini bisa menyerang 4 dari 1.000 bayi laki-laki yang lahir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kelainan hipospadia ini membuat alat vital Manganang berbentuk tidak sempurna. Akibatnya, Manganang dianggap lahir sebagai perempuan karena alat vitalnya lebih mirip ke perempuan dibanding pria.
Baca Juga: Aprilia Manganang Menjadi Laki-laki, Begini Nasibnya Sebagai Prajurit TNIKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memperkenalkan Serda Aprilia Manganang via videotron di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Namun, berdasarkan pemeriksaan mendetail yang dilakukan di RSPAD, tidak ditemukan organ internal perempuan di tubuh Manganang dan hanya memiliki organ internal laki-laki.
Berikut beberapa fakta mengenai Bintara TNI kelahiran 27 April 1992.
1. Sebelum menjadi atlet voli, Manganang merupakan atlet sprinter nasional.
Ketertarikannya pada voli bermula saat kakaknya, Amasya Manganang, bisa mendapatkan penghasilan sebagai atlet voli. Ia melihat sang kakak selalu membawa uang saat pulang dari bertanding, dan inilah yang membuat dia ingin menjadi atlet seperti Amasya.
2. Mendapat Protes dari Tim Filipina pada SEA Games 2015.
Kontigen Filipina menuding Timnas Indonesia berlaku curang karena menyelundupkan laki-laki di dalam tim voli putri. Ketika itu Aprilia Manganang diminta melakukan tes feminitas sebelum bertanding untuk membuktikan bahwa ia benar-benar perempuan.
3. Berprestasi di Voli Nasional dan Asia Tenggara
Meski sering menghadapi kontroversi karena penampilan fisiknya, Aprilia Manganang termasuk atlet yang berprestasi ketika masih aktif bermain. Ia meraih dua kali gelar Most Valuable Player di kejuaraan Proliga dan menempati peringkat kedua atlet terbaik se-Asia Tenggara berkat penampilannya di SEA Games 2017 Myanmar.
4. Pensiun sebagai Atlet Voli pada September 2020
Aprilia Manganang memutuskan untuk pensiun pada 10 September 2021. Keputusannya itu disampaikan lewat sebuah postingan di media sosial Instagram.
Atlet kelahiran Tahuna, 27 April 1992, itu mengatakan keputusannya untuk pensiun sebagai langkah menata hidup lebih baik.
5. Mengidap Kelainan Medis Hipospadia
Ia menjalani rangkaian pemeriksaan medis untuk memastikan kelainan genetika yang dialami. Dari hasil tes itu diketahui Aprilian Manganang megidap kelainan hipospadia. Tim dokter RSPAD menyebut kelainan hipospadia ini membuat alat vital Manganang berbentuk tidak sempurna. Akibatnya, mantan atlet voli putri itu dianggap lahir sebagai seorang perempuan karena alat vitalnya lebih mirip ke perempuan dibanding pria.
IRSYAN HASYIM