Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona berada di periode terpenting di era kepemimpinan Joan Laporta. Klub asal Catalunya tersebut sedang berusaha untuk kembali ke kejayaan mereka sebelumnya. Dalam waktu singkat, Barcelona menjadi klub yang sibuk bermanuver di bursa transfer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mateu Alemany menjadi tokoh sentral. Direktur Olahraga Barcelona tersebut mendapatkan kepercayaan Laporta untuk mendapatkan target pemain yang akan masuk dala proyek pelatih Xavi Hernandez. Ketika Laporta melobi, Alemany adalah orang yang bertanggung jawab untuk kesuksesan setiap negosiasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan Relevo, dikutip dari Football Espana, menunjukkan peran krusial Alemany. “Jika pertemuan bisa berakhir 10 menit, itu lebih baik daripada melakukan pertemuan selama 15 menit,” kata seorang agen pemain yang pernah bernegosiasi dengan Alemany.
Alemany pertama-tama menyusun strategi dan menyusun setiap kemungkinan sebelum memulai pembicaraan. Begitu memulai pembicaraan, dia langsung ke intinya dan tidak menyimpang dari rencana awal.
Dia juga sangat sadar akan seni bernegosiasi dan faktor waktu yang bisa dimainkan. Jika itu membantu strateginya, Alemany akan tampak tidak tertarik dan menunggu lawannya untuk mengajukan tawaran ulang.
Seorang sumber di Barcelona mengatakan bahwa, “dia adalah seorang algojo, Anda memberi tahu dia siapa yang harus didatangkan, dan dia menandatanganinya dengan harga seminimal mungkin. Tidak peduli siapapun namanya."
Seorang agen lain menambahkan, “Dia (Alemany) bisa membuat Anda berpikir Anda telah menang, tetapi pada akhirnya Anda melihat dia yang menang. Jika dia ingin membayar Anda 10, dia akan mulai dari 1,5. Dia juga mengalahkan Anda karena kelelahan.”
Selain itu, Alemany memberikan penekanan khusus pada bonus terkait kinerja dan mencoba menerapkan budaya tersebut di Barcelona. Seorang pemain yang pernah Alemany rekrut menegaskan sikap Alemany soal capaian kinerja bersama klub.
“Dia berkata kepada saya, 'jika Anda bermain 45 menit, itu tidak masuk hitungan.' Saya mengatakan kepadanya, bagaimana jika saya masuk selama setengah jam dan saya mencetak gol? Dia memikirkannya dan setuju untuk mengubah klausulnya. Itu adalah satu-satunya hal yang bisa saya menangkan saat melawannya dalam 10 tahun," kata seorang pemain.
Agen lain mencatat bahwa Alemany kadang-kadang bisa kehilangan kesabaran yang berakhir tidak menyenangkan. Namun, jika salah, Alemany tak segan mengakuinya.
Gambaran keberhasilan Mateu Alemany di bursa transfer terjadi ketika Barcelona berhasil mengikat kembali Ousmane Dembele dengan kontrak baru berdurasi dua tahun. Pemain yang sempat habis kontrak pada 30 Juni lalu, bersedia memotong gajinya dan bergabung kembali dengan skuad Xavi Hernandez.
Selain Andreas Christiansen dan Frankie Kessie, Barcelona juga sukses mengikat Robert Lewandowski. Transfer bintang timnas Polandia itu sukses setelah Bayern Munchen sempat mematoknya dengan harga tinggi. Barcelona menebusnya dengan harga 45 juta euro dengan biaya tambahan senilai 5 juta euro. Hal yang sama juga terjadi pada transfer Raphinha dari Leeds United.
FOOTBALL ESPANA | MARCA