Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tahun lalu, tepatnya 15 November 2020, pembalap Joan Mir meraih gelar Juara Dunia MotoGP setelah finis ketujuh dalam balapan Grand Prix Valencia. Kesuksesan ini menandai puncak dari perjalanan karier gemilangnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, perjalanan Mir ke puncak kejayaan ini tidaklah mudah, dimulai dari ketertarikannya pada skateboard hingga menjadi salah satu pembalap paling dihormati di dunia.
Profil Joan Mir
Dilansir dari situs RedBull, Joan Mir lahir pada 1 September 1997, di Palma, Spanyol. Sejak kecil, Mir lebih tertarik pada skateboard daripada motor, pengaruh yang sebagian besar berasal dari ayahnya yang memiliki toko skateboard. Namun, ketertarikannya berubah pada usia 10 tahun ketika ia menemukan gairahnya pada dunia motor.
Perjalanan di Dunia Balap
Langkah awal Mir dalam dunia balap dimulai dengan mengikuti Red Bull Rookies Cup pada tahun 2013 dan 2014. Pada tahun kedua, ia bahkan berduel sengit dengan Jorge Martin untuk meraih gelar. Kesempatan besar datang pada tahun 2015, saat Mir dipanggil untuk membuat debutnya di Kejuaraan Dunia Moto3, menggantikan Hiroki Ono yang cedera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Joan Mir secara penuh bergabung dengan Moto3 World Championship pada 2016 dan langsung meraih kemenangan pertamanya di tahun yang sama. Penampilannya sepanjang musim membuatnya meraih gelar Rookie of the Year. Keputusan beralih ke mesin Honda pada 2017 membawa Mir meraih sepuluh kemenangan, membukukan namanya sebagai Juara Dunia Moto3.Joan Mir di MotoGP Thailand 2023. (Foto: Red Bull Content Pool)
Dari Moto3, Joan Mir melangkah ke kelas Moto2 bersama Estrella Galicia 0,0 Marc VDS. Musim pertamanya di kelas intermediate terbilang sukses, dengan empat podium dan gelar Rookie of the Year 2018. Performa cemerlangnya tidak luput dari perhatian Team Suzuki Ecstar, yang kemudian merekrutnya untuk naik ke kelas premier pada 2019.
Pada awal musim 2020, mungkin sedikit yang memprediksi Joan Mir akan keluar sebagai Juara Dunia. Dua kali tidak finis (did not finish atau DNF) di dua balapan awal menimbulkan keraguan. Namun, Mir memperlihatkan konsistensinya dengan empat podium dalam lima balapan berikutnya.
Saat rival-rivalnya kesulitan, Joan Mir tampil mulus dan meraih kemenangan pertamanya di GP Eropa. Gelar Juara Dunia MotoGP pun diukirnya dengan dua balapan tersisa, mengikuti jejak Jorge Lorenzo sebagai juara asal Mallorca.
Pada 2021, meskipun gagal mempertahankan gelar juara dunia, ia berhasil finis di peringkat ketiga klasemen akhir dengan enam kali naik podium. Pada 2022, Joan Mir mengalami musim yang penuh dengan rintangan. Terhambat oleh cedera dan keputusan Suzuki untuk meninggalkan MotoGP, Mir harus menghadapi ketidakpastian.
Pada musim 2023, Joan Mir siap untuk kembali bersaing di lintasan balap MotoGP. Ia bergabung dengan Repsol Honda Team dan akan menjadi rekan setim dari pembalap veteran Marc Marquez.
Pilihan editor: Joan Mir Main Gundu Bareng Bocah Jelang MotoGP Mandalika