Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan di Sirkuit Suzuka, Jepang pada Oktober 2014 telah mengakhiri karier dan menutup usia Jules Bianchi. Pembalap Formula One atau F1 itu cedera otak dan koma selama 9 bulan. Dia meninggal di Centre Hospitalier Universitaire di Nice, Prancis Jumat, 17 Juli 2015. Tahun ini delapan tahun kepergian Jules Bianchi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jules Bianchi pembalap F1 kelahiran Nice, Prancis, pada 3 Agustus 1989. Pamannya, Lucien Bianchi juga pembalap profesional yang telah 19 kali mengikuti balapan Grand Prix. Karier Jules tak kalah cemerlang sampai Ferrari terpincut.
Tentang Jules Bianchi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Mengenal balap
Jules Bianchi teken kontrak dengan Maranello Karting pada 2003. Dia debut sebagai pembalap internasional empat tahun kemudian. Bianchi bergabung dengan Formula Renault 2.0, kemudian menang di ajang balapan Prancis.
2. Setahun pernah juara sembilan kali
Pada 2008, Jules Bianchi pindah ke ajang balapan F3 Euro Series. Setahun setelahnya, dia membawa sembilan kemenangan selama satu tahun. Bianchi mendapat kesempatan menjajal mobil Ferrari. Dia juga masuk sekolah mengemudi milik pabrikan otomotif itu. Pada 2010, Bianchi masuk ajang balapan GP2. Dia menempati posisi ketiga kejuaraan dengan poin 52.
3. Pembalap utama Marussia
Pada 2012, Jules Bianchi dipinjamkan Ferarri untuk pembalap cadangan tim Force India. Dia sebenarnya berkesempatan menjadi pembalap utama tim tersebut. Namun kalah cepat dengan Adrian Sutil saat uji terakhir di Barcelona. Tim Marussia melihat potensi Bianchi, kemudian mengontrak dia sebagai pembalap utama.
4. Dipuji banyak pengamat F1
Pada 2013, Bianchi debut di ajang balapan Grand Prix F1 di Sirkuit Albert Park, Australia. Penampilannya dinilai cemerlang oleh para pengamat F1. Dia sempat dijanjikan untuk perpanjangan kontrak dengan Marussia pada musim selanjutnya. Jules Bianchi pun sempat dilirik Ferrari sebagai pembalap untuk beberapa tahun ke depan. Hal itu terbukti dengan beberapa kali ujian Bianchi dengan tim Ferrari antara 2013-2014.
5. Meninggal akibat kecelakaan setelah Ayrtron Senna
Bianchi pembalap Formula 1 yang meninggal akibat kecelakaan sejak kejadian yang menimpa Ayrton Senna, juara dunia tiga kali di San Marino pada 1994. Pada 17 Juli 2015 waktu Prancis, Bianchi mengembuskan napas terakhirnya setelah koma selama sembilan bulan di Centre Hospitalier Universitaire. Rumah sakit itu berjarak sekitar 20 kilometer dari Circuit de Monaco. Tempat Bianchi mencetak poin pertamanya dalam kompetisi balap mobil bergengsi Formula 1.