Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

MMA: Cerita Dustin Poirier Dibayangi Kekalahan dari Khabib Nurmagomedov

Petarung MMA Dustin Poirier mengaku masih dihantui bayang-bayang kekalahan dari Khabib Nurmagomedov.

4 Maret 2021 | 20.23 WIB

Dustin Poirier. Instagram.
Perbesar
Dustin Poirier. Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dustin Poirier mengaku masih dihantui bayang-bayang kekalahan dari Khabib Nurmagomedov meskipun bintang UFC asal Rusia itu telah pensiun. Poirier, mantan juara kelas ringan sementara itu, nyaris mengalahkan Khabib, yang tak terkalahkan, dengan guillotine choke dalam pertarungan penyatuan gelar 155lb pada September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Apapun pernyataan Poirier, Nurmagomedov berhasil melewati perlawanannya. Khabib pun mempertahankan gelarnya dengan pukulan rear-naked choke ronde ketiga.
"Pertarungan Khabib sudah sangat dekat. Seharusnya aku melakukan penjagaan penuh. Aku juga merasa dia panik," kata Poirier kepada The Joe Rogan Experience Podcast, dikutip dari The Sun, 4 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poirier pun kesal atas kekalahan tersebut. Sebab, menurut dia, pertahanan dirinya masih bisa lebih kuat daripada pertahanan yang ditunjukkan saat berduel melawan Khabib. "Saya hanya tahu seberapa dekat pertarungan itu. Apa yang menghantui saya adalah saya tidak beralih untuk menyerangnya ketika dia berguling ke sisinya. Itu membuatku kesal."

Meskipun menyerah pada permainan apik Khabib Nurmagomedov, Poirier tidak percaya bahwa petarung MMA 32 tahun adalah lawan terkuat yang dihadapi. Dia berkata, "Saya tidak tahu apakah dia orang terkuat yang pernah saya lawan, tapi dia memang kuat. Mereka semua kuat."

Ekspresi atlet MMA Dustin Poirier, saat dikunci lawannya Khabib Nurmagomedov, dalam pertarungan perebutan juara kelas ringan UFC 242 di Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 7 September 2019. REUTERS/Christopher Pike

"Tidak ada yang benar-benar mengejutkan saya. Hanya saja pemahamannya tentang keseimbangan dan penempatan beban yang luar biasa. Saya telah berjuang dan bergulat untuk waktu yang lama, tetapi dia hanya tahu di mana berat badan saya dan di mana saya harus menjaga perjalanan kakinya. Sulit dijelaskan, tetapi dia sangat bagus."

Poirier bangkit kembali dari kekalahannya usai melawan Nurmagomedov dengan kemenangan beruntun atas Dan Hooker dan Conor McGregor. McGregor disingkirkan pada Januari di UFC 257. Pertarungan trilogi antara The Diamond dan mantan rival kelas bulunya tersebut sedang direncanakan untuk musim panas.

"Kami hanya mencoba untuk mendapatkan kesepakatan yang terstruktur dengan benar. Ini akan menjadi pertarungan besar. Dia membuat saya pingsan. Kami mencoba menyusun kesepakatan yang tepat, dan ketika itu terjadi, pertarungan akan terus berlanjut," kata Dustin Poirier.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus