Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

MotoGP: Morbidelli Sempat Frustrasi Usai Ayahnya Bunuh Diri

Franco Morbidelli sempat frustrasi akibat sang ayah bunuh diri, sebelum akhirnya menjalani program rehabilitasi dan kini menjadi pembalap MotoGP.

13 Desember 2017 | 15.35 WIB

Franco Morbidelli (marcvds.com)
Perbesar
Franco Morbidelli (marcvds.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perjuangan pendatang baru MotoGP, Franco Morbidelli untuk lepas dari bayang-bayang tragedi kematian sang ayah membuahkan hasil luar biasa. Dia menjadi juara Moto2 2017, dan akan berpacu di MotoGP 2018 untuk bersaing dengan gurunya, Valentino Rossi.

Lahir dari pasangan mantan pembalap motor asal Italia, Livio Morbidelli, serta ibu dari Brasil, Cristina, Morbidelli mewarisi bakat sang ayah. Sejak kanak-kanak dia sudah terbiasa dengan balap motomini.

Baca: Peran Rossi dan Perjalanan Panjang Morbidelli Menuju MotoGP

Sadar Morbidelli kecil berbakat balap, Livio menitipkan sang anak ke sekolah balap Valentino Rossi di Tavullia. Ketika dimasukkan ke sekolah milik Rossi, Morbidelli berusia 15 tahun. Demi mencapai keinginan sang anak menjadi pembalap hebat, Livio menjual rumah di Roma dan pindah ke Tavullia.

Sayang kehidupan keluarga Morbidelli yang sepertinya sempurna, harus berakhir tragis ketika Livio gantung diri empat tahun lalu. Tragedi kematian sang ayah membuat Morbidelli nyaris frustrasi. Dia menghindar dari aktivitas balap selama 10 bulan, sejak ayahnya bunuh diri pada 13 Januari 2013.

Federasi Balap Motor Italia menyadari potensi Morbidelli akan terbuang percuma jika dia sampai frustrasi akibat kematian sang ayah. Mereka lantas mendukung penuh Morbidelli untuk ikut berlomba di kelas Superstock 600 bersama Kawasaki, dan dia berhasil menang.

Baca: Morbidelli Ikuti Tes MotoGP 2018, Ini Rapor dan Komentarnya

"Saya dibantu untuk terus fokus pada balap motor. Bangkit dengan cepat dari tragedi, dan hanya berpikir soal balap. Saya dapat membalap tanpa tekanan dan pikiran menjadi juara. Hasilnya, saya mampu membalap dengan lebih baik dan lebih cepat," kata Morbidelli.

Kini setelah menjuarai Moto2, Morbidelli siap bersaing dengan Rossi di kelas MotoGP. Dia memang hanya berada di tim satelit asal Belgia, Marc VDS, yang mengandalkan mesin Honda. Namun dengan potensi yang dia punya dan kebangkitan kedua setelah kematian ayahnya, Morbidelli siap mengancam siapapun di MotoGP.

MOTORSPORT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus