Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Penanganan Darurat Terhadap Zhang Zhi Jie Dinilai Lamban, Begini Penjelasan PBSI

PBSI memaparkan bagaimana kronologi penanganan terhadap pemain Cina Zhang Zhi Jie sesaat setelah kolaps di lapangan saat pertandingan berlangsung.

1 Juli 2024 | 19.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meninggalnya atlet bulu tangkis asal Cina, Zhang Zhi Jie, mendapat sorotan publik. Pemain tunggal putra berusia 17 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit setelah kolaps saat bertanding di Badminton Asia Junior Championships 2024 yang berlangsung di Gedung Olah Raga (GOR) Amongrogo Yogyakarta, Minggu, 30 Juni 2024.

Penanganan darurat yang dilakukan tim medis turnamen dinilai lamban. Mereka tak segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan ketika Zhang Zhi Jie tak sadarkan diri.

Menanggapi hal itu, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memiliki penilaian yang sama. Kepala bidang Humas dan Media PP PBSI Broto Happy mengatakan kondisi itu semata karena adanya aturan tertulis dan SOP dari BWF yang melarang tim medis masuk ke lapangan sebelum ada call referee.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tapi soal menunggu call referee itu harus dikaji ulang. PBSI akan membawa kasus ini ke BWF untuk kebaikan dan keselamatan atlet masa mendatang,” kata Broto dalam konferensi pers di Lantai II Gedung Olah Raga (GOR) Amongrogo Yogyakarta, Senin, 1 Juli 2024.

PBSI, kata dia, akan mengirim surat ke BWF meminta agar aturan itu dikaji ulang. “Agar ke depan aturan itu bisa dikalahkan (dikesampingkan) untuk mengambil tindakan darurat demi keselamatan atlit. Dan untuk kebaikan seluruh pemain yang bertanding,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dalam tayangan video pendek berdurasi 2 menit 19 detik. Sesaat setelah Zhang tersungkur, tim medis baru masuk ke lapangan pada detik ke-40.

“Manajemen pertandingan di lapangan dikendalikan dan di bawah komando referee. Dalam video itu referee belum ada atau belum masuk dan belum memanggil tim medis yang ada di lapangan,” tutur Broto.

“(Referee tersebut) dari Cina, namanya Liu Pingping,” kata Broto usai konferensi pers.

Dalam kronologi peristiwa, Broto juga menjelaskan beberapa saat setelah Zhang ambruk, tim medis dan dokter turnamen langsung masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapat panggilan dari referee.

“Ini merupakan regulasi dan SOP dari BWF (Badminton World Federation) dan Badminton Asia. Tim medis melakukan pertolongan awal dan survei awal sesuai prosedurnya,” kata Broto.

Saat itu, Zhang jatuh pingsan di area pertandingan bulu tangkis. Usai referee mengizinkan tim medis turnamen masuk ke area pertandingan, tim medis melakukan pemeriksaan dan pertolongan awal sesuai prosedurnya.

“Korban mengalami penurunan kesadaran dengan mengalami pernapasan yang tidak adekuat sehingga dibawa ke rumah sakit,” kata Broto.

Konferensi soal meninggalnya pebulutangkis Cina Zhang Zhi Jie di lantai 2 GOR Amongrogo Yogyakarta, Senin, 1 Juli 2024. Dari kiri: tim medis RSUP Sardjito dokter spesialis jantung dan paru Nahar Taufiq, Kabid Humas dan Media PP PBSI Broto Happy, dan Wakil Kepala RSPAU Hardjolukito dokter spesialis jantung Imam Muslim. TEMPO/Pito Agustin Rudiana

Usai diberikan pertolongan pertama, tim medis memutuskan untuk melarikan Zhang ke RSPAU Hardjolukito. 

“Tapi sejauh ini, kami sudah bekerja sesuai SOP. Itu yang bisa kami sampaikan,” kata Broto.

Zhang dinyatakan meninggal pada Minggu, 30 Juni 2024, pukul 20.50 WIB oleh tim medis RSPAU Hardjolukito. Lantaran tidak ada denyut nadi, tidak ada respons dan ada tanda kematian sekunder usai dilakukan penanganan. Sementara tim medis RSUP Sardjito yang melakukan penanganan lanjutan juga menyatakan Zhang meninggal pukul 23.30 WIB dengan kondisi yang sama.

Meskipun diliputi duka atas meninggalnya Zhang, Broto memastikan turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 tetap dilanjutkan hingga selesai pada 2 Juli 2024. Sebagai bentuk duka cita bersama, panita, PBSI dan peserta melakukan hening cipta pada 1 Juli 2024 pagi sebelum pertandingan dimulai. Panitia juga menalikan pita hitam di lengan.

“Kami atas nama panitia, PBSI dan Badminton Asia menyampaikan duka cita. Tanda pita hitam ini bentuk simpati kami agar ke depan tidak berulang lagi,” ucap Broto. 

Pilihan Editor: Polisi Selidiki Penyebab Meninggalnya Atlet Bulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Saat Laga Badminton Asia Junior Championships 2024

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus