Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Petarung MMA Indonesia Bicara Soal Kasus Khabib vs McGregor

Dua petarung MMA asal Indonesia, Stefer Rahardian dan Egi Rozten angkat bicara soal kerusuhan dalam laga Khabib Nurmagomedov vs Conor McGregor.

9 Oktober 2018 | 12.52 WIB

Khabib Nurmagomedov (sarung tangan merah) saat bertarung dengan Conor McGregor (blue gloves) dalam laga UFC 229 di T-Mobile Arena, 7 Oktober 2018. Reuters/Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports
Perbesar
Khabib Nurmagomedov (sarung tangan merah) saat bertarung dengan Conor McGregor (blue gloves) dalam laga UFC 229 di T-Mobile Arena, 7 Oktober 2018. Reuters/Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus perkelahian Khabib Nurmagomedov dengan kubu Conor McGregor usai mereka berlaga dalam laga MMA UFC 229 di Las Vegas pada akhir pekan lalu, mengundang reaksi pelaku olahraga tersebut.

Tak urung pelaku MMA di Indonesia juga ikut berpendapat soal kerusuhan yang menghebohkan dunia olahraga tarung bebas itu.

Bintang MMA Indonesia, Stefer Rahardian ikut angkat bicara menyoroti kasus Khabib yang menurutnya mencederai sportifitas.

Baca: MMA: Soal Kasus Khabib Nurmagomedov, Ini Kata Ayahnya ...

“Membela nama baik negara, keluarga, dan agama adalah kewajiban bagi setiap fighter yang bertanding. Tidak peduli negara dan agama apapun, seorang fighter wajib membela. Namun kita harus ingat, ini adalah bisnis olahraga bukan bisnis menghina agama dan keluarga lawan kita di dalam cage,” ujar Stefer.

“Jadi apapun pembelaan Khabib, tindakan anarkis yang dia lakukan seusai pertarungan melawan McGregor tidak dapat dibenarkan. Tindakan Khabib akan menjadi contoh buruk bagi masyarakat umum dan anak-anak di bawah umur yang melihatnya. Selain itu, anarkisme seperti itu mencoreng olahraga MMA sendiri. Soal panntas atau tidaknya Khabib diberi sanksi, saya pikir UFC sebagai lembaga yang menaungi pertarungan tersebut sudah punya pertimbangan sendiri,” kata Stefer lagi.

Petarung MMA asal Indonesia, Stefer Rahardian, saat tampil di ajang One Championship di Jakarta, Sabtu 12 Mei 2018. (One Championship)

Petarung MMA asal Indonesia lainnya, Egi Rozten melontarkan pendapat yang hampir sama dengan Stefer.

“Khabib melanggar prinsip-prinsip sportivitas yang seharusnya dijaga dalam olahraga. Seharusnya dia menjabat tangan Conor yang sudah kalah, bukan malah menyerangnya.Tindakan Khabib itu menurut saya sudah kelewatan,” kata Egi.

“Meskipun Khabib beralasan bahwa Conor menghina keluarga dan agama, tetap saja tindakan Khabib tidak benar. Ingat saja tindakan yang dilakukan Mike Tyson terhadap Evander Holyfield tahun 1997, saat itu Tyson beralasan dia dicurangi dan wasit tidak melakukan apa-apa. Toh Tyson dinyatakan salah dan dihukum. Khabib sama saja, dia akhirnya yang rugi karena dikenai saksi tidak boleh tampil, kena denda, dan bayarannya ditahan. Intinya, dia bertindak di luar batas sportivitas sehingga harus kena hukuman,” kata Egi memaparkan.

Egi Rozten (kiri), salah satu petarung MMA asal Indonesia yang tampil di One Championship. (istimewa)

Baca: MMA: Usai Khabib Nurmagomedov Memiting Idolanya, Conor McGregor

Akibat tindakan Khabib Nurmagomedov menyerang Conor McGregor usai laga MMA di Las Vegas, petarung asal Rusia itu dikenai banyak sanksi. Khabib didenda, bayarannya ditahan, bakal diskors tidak boleh tampil di Amerika Serikat, dan gelar juaranya terancam dicabut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus