Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Shaquille O'Neal termasuk sosok langka di jajaran mantan pemain bola basket NBA. Bila 60 persen para eks pemain, seperti kata sebuah studi, mengalami kebangkrutan dalam waktu lima tahun setelah pensiun, kekayaan Shaq justru kian menggelembung setelah pensiun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Marca, pendapatan Shaquille O'Neal meningkat tiga kali lipat setelah pensiun. Saat bermain ia mengumpulkan US$ 292 juta (Rp 4,3 triliun). Setelah pensiun kekayaannya naik menjadi US$ 800 juta (Rp 12 triliun).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apa rahasinya? Ternyata kejeliannya dalam berinvestasi. Mantan bintang Los Angeles Lakers itu antara lain memiliki saham di perusahaan Apple dan Ring (sistem keamanan rumah).
Namun, menurut Shaquille O'Neal, pemasukan terbesarnya datang dari saham Google. Ia mulai berinvestasi di perusahaan itu pada 1990, saat perusahaan tersebut belum banyak dikenal.
Kisah investasi O'Neal ini secara detail diungkapkan buku berjudul “A-List Angels: How a Band of Actors, Artists, and Athletes Hacked Silicon Valley” karangan Zack O’Malley Greenburg.
Dikisahkan, saat itu, O'Neal bercanda dengan sejumlah anak-anak di Hotel Four Seasons. Ayah salah satu anak itu, yang baru menghadiri pertemuan di hotel, melihat cara Sang Pemain berinteraksi dengan anak-anak dan memujinya. Pria itu juga menawarinya untuk berinvestasi di Google.
Shaquille O'Neal mengaku tertarik mendengar penjelasan pria itu. "Saya berinvestasi, dan beberapa tahun kemudian, saya mendapat hasil yang sangat besar. Penyesalan saya hanyalah saya tidak membeli lebih banyak saham," kata pria yang kini berusia 48 tahun itu.
Selain di tiga perusahaan di atas, Shaquille O'Neal berinvestasi di klub Sacramento Kings serta perusahaan Five Guys dan 24 Hour Fitness. Ia juga sempat terjun di bidang real estate.
Shaquille O'Neal, yang memiliki tinggi badan 2,16 meter, bermain di NBA sejak 1992 hingga 2011. Selain LA Lakers, ia juga memperkuat Orlando Magic, Miami Heat, Phoenix Suns, Cleveland Cavaliers, dan Boston Celtics. Sepanjang kariernya ia pernah empat kali menjadi juara NBA, sekali menjadi pemain terbaik (MVP), dan 3 kali menjadi pemain terbaik NBA finals.
MARCA | BUSINESS INSIDER