Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Sorot Balik Saat Inter Milan Merebut Final Liga Champions 2010 dari Barcelona, Peluang 2023 Bagaimana?

Menimbang pencapaian Inter Milan melaju ke babak final kompetisi kasta tertinggi di Eropa, Liga Champions

12 Mei 2023 | 20.07 WIB

Pemain Inter Milan Edin Dzeko melakukan selebrasi bersama Nicolo Barella dan Denzel Dumfries usai mencetak gol ke gawang AC Milan dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions di San Siro, Milan, 11 Mei 2023. Inter Milan berhasil menang 2-0 pada leg pertama derby della Madonnina. REUTERS/Alessandro Garofalo
Perbesar
Pemain Inter Milan Edin Dzeko melakukan selebrasi bersama Nicolo Barella dan Denzel Dumfries usai mencetak gol ke gawang AC Milan dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions di San Siro, Milan, 11 Mei 2023. Inter Milan berhasil menang 2-0 pada leg pertama derby della Madonnina. REUTERS/Alessandro Garofalo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pencapaian Inter Milan melaju ke babak final kompetisi kasta tertinggi di Eropa, Liga Champions makin lebar. Inter Milan mengalahkan AC Milan dengan skor 2-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions 2022-2023 di Stadion San Siro pada Kamis, 11 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami sudah unggul, sekarang akan ada leg kedua di kandang dengan penggemar tim kami. Kami tahu masih harus berusaha keras sebelum mulai bermimpi." kata pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terakhir kali, Inter Milan menjuarai Liga Champions pada 2010. Kala itu, tim asuhan Jose Mourinho mendapat trofi setelah menyudahi perlawanan Bayern Munchen dengan skor 2-0. Itu membuat Inter Milan kembali memenangi Liga Champions setelah 45 tahun lamanya.

Laga semifinal Inter Milan 2010

Inter Milan saat semifinal Liga Champions menghadapi Barcelona pada musim 2009-2010 lalu. Kala itu, Barcelona lebih diunggulkan untuk lolos ke final karena materi pemain dan status juara bertahan. Kedua tim sempat bertemu dua kali di fase grup dengan hasil satu kali imbang dan satu kemenangan untuk Blaugrana.

Ternyata Inter Milan mampu menekan tim yang dipimpin oleh Pep Guardiola itu di leg pertama dengan mengantongi kemenangan 3-1. Sempat tertinggal 0-1 lewat gol Pedro Rodriguez pada menit ke-19, Inter berhasil membalikkan keadaan lewat gol Sneijder, Maicon, dan Diego Milito.

Meski demikian, Barcelona masih lebih dijagokan untuk lolos. Hal itu mengingat Barcelona yang bermain imbang dengan Stuttgart dan Arsenal dalam dua laga knock-out sebelumnya namun mengalahkan keduanya di Camp Nou. Kemenangan 2-0 atas Inter akan cukup untuk membawa Barcelona melaju ke final.

Namun, laga leg kedua itu justru menjadi sajian epik. Mengutip Sky Sport, bek Inter kala itu, Lucio menyebut laga ini sebagai permainan paling sulit. "Tekanan paling tinggi yang pernah saya mainkan dalam hidup saya." 

Ketika laga dimulai, Barcelona langsung tancap gas. Inter Milan tampak bermain lebih pasif dari biasanya dan tidak terburu-buru untuk melancarkan aksi. Pelatih Inter Milan kala itu, Jose Mourinho memainkan Cristian Chivu sebagai sayap kiri untuk meredam Dani Alves.

Laga menjadi lebih menarik setelah gelandang Inter Milan, Thiago Motta dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-28. Itu setelah telapak tangannya menempel ke wajah Busquets saat berusaha melindungi bola.

Keputusan wasit itu menjadi kontroversi karena nyatanya hal itu bukan pelanggaran berat dan merupakan aksi diving dari Busquets. Reaksi ciluk ba Busquets yang kemudian banyak dijadikan lelucon. Itu tidak hanya membuat kejengkelan suporter Inter Milan, tapi juga membuat La Beneamata harus menjalani sisa waktu laga dengan sepuluh pemain.

Mourinho memutuskan untuk menerapkan taktik parkir bus atau ultra defensif guna menjaga keunggulan agregat. Ia menempatkan Chivu ke tengah, Milito ke kiri, dan Eto’o ke kanan. Inter Milan bermain tanpa seorang striker.

Pertahanan dari pemain Inter Milan yang fokus secara posisi maupun mental menyulitkan pemain Barcelona untuk menembusnya. Absennya gelandang kreatif seperti Iniesta benar-benar berdampak untuk Barcelona. Tidak ada celah untuk gerakan cepat atau overlap mereka, atau sudut untuk memainkan umpandari lini tengah ke pemain sayap yang melaju.

“Mereka membuat begitu banyak garis pertahanan. Eto'o bermain sebagai bek sayap. Sangat sulit untuk menemukan ruang,” kata Pedro dikutip dari The Independent.

Barcelona benar-benar mendominasi permainan. Inter Milan saat itu hanya memiliki 19 persen penguasaan bola. Guna menambah daya gedor, Guardiola menarik Ibrahimovic dan Busquets untuk digantikan dengan Bojan Krkic dan Jeffren.

Saat itu Jose Mourinho memang tidak menginginkan pemain Inter Milan berlama-lama memegang bola. “Ketika Barcelona menekan dan mendapat bola kembali, kami kehilangan posisi,” kata Mourinho.

Gempuran Barcelona sempat membuahkan hasil pada menit ke-84 oleh tendangan Gerard Pique. Agregat pun menjadi 3-2. Satu gol lagi sudah cukup bagi Barcelona untuk menang gol tandang.

Mereka sempat mengira berhasil melakukannya ketika Bojan memasukkan bola ke gawang Julio Cesar pada menit-menit akhir. Namun, gol itu tidak sah menurut wasit, karena sebelumnya bola sempat mengenai tangan Yaya Toure.

Barcelona gagal menambah keunggulan sampai pertandingan berakhir. Inter Milan pun lolos ke babak final. Momen ikonik yang terjadi sesuai laga itu aksi Mourinho yang berlari ke tengah lapangan, melakukan selebrasi menunjuk langit ke arah pendukung Inter Milan di tribun Camp Nou.

Selanjutnya dalam final yang terjadi adalah sejarah. Inter Milan mengalahkan Bayern Munchen 2-0. Inter Milan menjadi klub keenam di Eropa dan satu-satunya dari Italia yang berhasil meraih treble winners.

Bagaimana peluang final Inter Milan dalam Liga Champions tahun 2023?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus