Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Rumah Cemara kembali akan mengirimkan Tim Nasional Indonesia di ajang Homeless World Cup. Perhelatan kali ini berlangsung di Sacramento, Amerika Serikat pada 8-15 Juli 2023. “Tim Indonesia akan mengusung tema Fairness in Opportunity atau keadilan dalam meraih kesempatan,” kata manajer tim Subhan Panjaitan lewat keterangan tertulis, Senin, 15 Mei 2023.
Tentang Homeless World Cup
Tema itu mengandung arti bahwa semua orang dengan segala latar belakangnya, berhak mendapatkan semua kesempatan tanpa kecuali. Homeless World Cup (HWC) merupakan kejuaraan dunia sepak bola jalanan bagi tunawisma serta orang-orang yang terpinggirkan atau marjinal. Tim pesertanya datang mewakili negara. “Sebagian besar pemain yang berangkat kali ini memiliki latar belakang sebagai masyarakat miskin kota,” ujar Subhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tim berisi delapan orang pemain stree soccer hasil seleksi. Sebanyak dua pemain di antaranya adalah perempuan untuk mengedepankan isu masyarakat miskin kota dan kesetaraan gender. Bagi organisasi berbasis komunitas Rumah Cemara di Bandung, HWC menjadi ajang penting untuk menyuarakan visi Indonesia tanpa stigma khususnya bagi kalangan yang bermasalah dengan NAPZA dan orang dengan HIV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sepak bola menjadi salah satu cara untuk mengampanyekan nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan tanpa memandang latar belakang seseorang. Tidak hanya dalam sepak bola, kata Subhan, keadilan juga harus berlaku dalam segala hal termasuk pada orang-orang yang terpinggirkan.
Tidak Ada Target untuk Timnas yang Berkompetisi di Homeless World Cup
Pelatih tim HWC Indonesia, Albert Rudiana mengatakan, pemain tidak dibebani untuk meraih peringkat tertentu. Dengan segala keterampilan yang dimiliki, semua anggota tim siap memberikan yang terbaik bagi Indonesia. “HWC bukan cuma soal sepak bola prestasi, tapi ada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang sangat ditonjolkan,” ujarnya.
Albert sebelumnya menjadi pelatih untuk perhelatan HWC 2019 di Cardiff, Wales. Di ajang itu tim dari Indonesia meraih peringkat ke-20 dari 44 negara peserta. Setelah itu karena pandemi, HWC yang digelar setiap tahun berhenti dan akan dimulai lagi pada tahun ini.
Para pemain tim yang akan berangkat yaitu Muhammad Azka Vidriansyah Ahyadi, Shilpi Yanti, Adis Annisa Suma, Aditya Triana, Andi Kurniawan, Dena Adryana, Oka Setiawan, dan Raisal Anugrah Hermawan. Mereka akan didampingi oleh tiga ofisial, yaitu pelatih Albert Rudiana, manajer Subhan Panjaitan, dan Prima Prakasa sebagai petugas media.
Undangan kepesertaan HWC diterima Rumah Cemara sejak 2009. Namun karena masalah pendanaan, tim gagal berangkat ke lokasi acara di Rio de Janeiro, Brasil pada 2010. Ajang pertama HWC yang diikuti Indonesia yaitu pada 2011 di Paris, Prancis, berbekal hasil pengumpulan dana dari berbagai sumber. Kesuksesan bisa berangkat itu membuat salah seorang pendiri Rumah Cemara, mendiang Ginan Koesmayadi, menunaikan nazarnya yaitu berjalan kaki dari Bandung ke Jakarta sejauh 187 kilometer.