Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tinju Dunia: 26 Juni 1979, Muhammad Ali Menyatakan Gantung Sarung Tinju

Tepat 42 tahun lalu, 26 Juni 1979, petinju dunia Muhammad Ali untuk pertama kalinya memutuskan pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya,

26 Juni 2021 | 17.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petinju legendaris Cassius Clay (Muhammad Ali0 bersama anggota grupband Beatles Paul McCartney, John Lennon, Ringo Starr, dan George Harrison di Miami Beach, Florida, 18 Februari 1964. AP/File

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat 42 tahun lalu, 26 Juni 1979, petinju dunia Muhammad Ali untuk pertama kalinya memutuskan pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya tersebut, keputusan ini disampaikan Ali dalam konferensi pers di Los Angeles.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhammad Ali mengaku senang bisa pensiun dari dunia tinju di usianya yang ke-37 tahun. Dilansir dari ringtv.com, petinju yang mendapat rekor sebagai petinju pertama yang berhasil memenangkan tiga kali berturut-turut medali emas Olimpiade ini merasa bangga menjadi orang kulit hitam pertama yang menang dan keluar dari dunia tinju dengan bersih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Itulah mengapa saya sangat beruntung berada di sini hari ini, mampu membuat kebanggaan ini, dan sekarang menjadi juara selamanya. Saya orang kulit hitam pertama yang menang dan keluar dengan bersih,” kata Ali, dikutip dari ringtv.com.

Dilansir dari laman mancode.id, sebelum memutuskan menjadi mualaf, Muhammad Ali mempunyai nama asli Cassius Marcellus Clay. Kisah perjalanan hidup Ali mungkin bakal berbeda kalau saja sepedanya tidak dicuri orang dan tidak bertemu dengan seorang polisi bernama Joe Martin.

Ali melaporkan kepada pihak polisi perihal sepedanya yang hilang dicuri dan ingin menghajar pelakunya. Joe Martin kemudian memberitahu Ali, jika ingin mengajar pencuri tersebut, Ali harus belajar bertarung lebih dulu. Dari situlah tumbuh minat Ali untuk mempelajari olahraga tinju.

Ali muda menjalani pertarungan amatir pertamanya pada 1954 dan memperoleh kemenangan. Sejak saat itu karier Ali di dunia tinju terus berkilau, bahkan lima tahun kemudian setelah pertandingan pertamanya, pada 1959 Ali berhasil meraih juara pada turnamen Sarung Tinju Emas Nasional dan Juara Nasional Uni Atletik Amatir di kelas yang sama.

Ali kemudian meninggalkan kelas tinju amatir dan memutuskan untuk fokus menjadi seorang petinju profesional pada 1960. Ali berhasil memenangkan 19 pertandingan profesional pertamanya serta meraih gelar juara dunia pertamanya pada 25 Februari 1964.

Dilansir dari history.com, meski pada Juni 1979, Ali telah mengumumkan pensiun dari dunia tinju. Namun ia kembali lagi ke ring pada 2 Oktober 1980, dan melawan juara kelas berat Larry Holmes, dan menjatuhkannya di ronde ke-11. Kemudian setelah kalah dari Trevor Berbick pada 11 Desember 1981, Ali akhirnya meninggalkan ring untuk terakhir kalinya, dengan rekor 56 kemenangan dengan 37 menang KO. Sepanjang kariernya sebagai petinju profesional, Ali hanya lima kali mengalami kekalahan.

Pada 1984, Muhammad Ali terungkap menderita penyakit Parkinson. Pada 5 Juni 2016, Muhammad Ali meninggal dunia di usianya yang ke-74 tahun. Upacara pemakamannya digelar dengan prosesi menempuh jarak 32 kilometer melintasi Louisville, kota kelahirannya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus