Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Australian Open 2025 resmi berakhir pada Minggu, 28 Januari 2025, menutup dua pekan penuh aksi spektakuler dan drama di Melbourne. Turnamen Grand Slam pertama tahun ini menyuguhkan banyak peristiwa menarik, termasuk Jannik Sinner dan Madison Keys yang menjadi juara, serta Novak Djokovic yang mundur karena cedera dan mendapat cemoohan dari penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ringkasan ketiga peristiwa tersebut:
Jannik Sinner Pertahankan Gelar Juara Australian Open
Jannik Sinner menjuarai Australian Open 2025 dengan mengalahkan Alexander Zverev. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jannik Sinner menegaskan dominasinya di tenis dunia dengan mempertahankan gelar juara Australian Open 2025. Petenis Italia ini mengalahkan Alexander Zverev dengan skor 6-3, 7-6(4), 6-3 dalam final yang digelar di Rod Laver Arena, Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemenangan ini menjadikan Sinner sebagai pemain termuda sejak Jim Courier (1992-1993) yang berhasil mempertahankan gelar Australian Open. Ia juga menjadi pemain Italia pertama yang meraih tiga gelar Grand Slam, melampaui rekor Nicola Pietrangeli.
Sejak awal musim lalu, Sinner telah memenangkan tiga dari lima turnamen Grand Slam, termasuk US Open 2023. Rekor kemenangannya dalam 12 bulan terakhir adalah 80-6, dengan sembilan gelar juara. Sinner juga sedang dalam tren 21 pertandingan tanpa kekalahan, menegaskan posisinya sebagai pemain nomor satu dunia. Prestasi ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik di era ini.
Bagi Zverev, kekalahan ini memperpanjang kekecewaan di final Grand Slam. Ini adalah kekalahan ketiganya di final Grand Slam, setelah sebelumnya kalah dari Dominic Thiem di US Open 2020 dan Carlos Alcaraz di French Open 2023. Zverev kini bergabung dengan daftar pemain yang kalah di tiga final Grand Slam tanpa pernah menang, bersama nama-nama seperti Andy Murray dan Ivan Lendl.
Madison Keys Raih Gelar Grand Slam Pertama
Petenis Amerika Serikat Madison Keys menjuarai Australian Open 2025 setelah mengalahkan petenis Belarusia Aryna Sabalenka dalam final Australian Open 2025 di Melbourne, Australia, 25 Januari 2025. Keys menorehkan sejarah gemilang dengan mengalahkan petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka dengan skor 6-3, 2-6, 7-5 yang menjadi gelar Grand Slam pertamanya. Ia sekaligus menghentikan dominasi Sabalenka yang mengejar gelar ketiga berturut-turut di Melbourne Park. Reuters/Tingshu Wang
Madison Keys menorehkan sejarah gemilang dengan mengalahkan petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, dalam final Australian Open 2025. Petenis Amerika Serikat ini menang dengan skor 6-3, 2-6, 7-5, meraih gelar Grand Slam pertamanya sekaligus menghentikan dominasi Sabalenka yang mengejar gelar ketiga berturut-turut di Melbourne Park.
Keys, yang berusia 29 tahun, menjadi juara Grand Slam perdana tertua keempat di era profesional. Ia mengikuti jejak Flavia Pennetta, Ann Jones, dan Francesca Schiavone. Kemenangan ini juga menegaskan dirinya sebagai petenis tangguh yang mampu mengalahkan dua petenis terbaik dunia, Sabalenka dan Iga Swiatek, dalam satu turnamen. Swiatek ia kalahkan di semifinal.
Final yang berlangsung sengit diwarnai dengan permainan spektakuler dari kedua petenis. Keys memulai pertandingan dengan agresif, memanfaatkan kesalahan Sabalenka yang melakukan double fault di game pembuka. Meski sempat kehilangan set kedua, Keys tampil lebih tenang di set ketiga dan berhasil menutup pertandingan dengan skor 7-5. Kemenangan ini menjadi puncak karier Keys di Grand Slam setelah sebelumnya gagal di final US Open 2017.
Novak Djokovic Mundur karena Dicemooh Penonton
Petenis Serbia Novak Djokovic melambaikan tangan ke arah penonton setelah cidera saat melawan petenis Jerman Alexander Zverev dalam pertandingan semifinal Australian Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 24 Januari 2025. REUTERS/Edgar Su
Novak Djokovic, juara Grand Slam 24 kali, mengundurkan diri dari pertandingan semifinal Australian Open 2025, saat melawan Alexander Zverev karena robekan otot di kaki kirinya, Jumat lalu. Setelah Zverev memenangi set pertama selama 81 menit, Djokovic, yang bermain dengan perban di paha kirinya, memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan.
Penonton di Rod Laver Arena merespons keputusannya dengan cemoohan, yang ditanggapi Djokovic dengan mengacungkan dua jempol.
"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk mengatasi cedera ini, tetapi rasa sakitnya semakin parah. Ini akhir yang menyedihkan, tetapi saya sudah berusaha," kata Djokovic.
Zverev, yang melangkah ke final, membela Djokovic dengan meminta penonton untuk menghormati pemain yang cedera. "Dia telah memenangkan turnamen ini dengan cedera sebelumnya. Tolong tunjukkan rasa hormat," ujar Zverev.
Ini adalah kedua kalinya dalam 12 bulan terakhir Djokovic terpaksa mundur dari Grand Slam karena cedera. Sebelumnya, ia mundur di perempat final French Open 2023 karena masalah lutut.
Novak Djokovic kini akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan berapa lama ia akan absen. "Saya akan terus berjuang untuk memenangkan lebih banyak Grand Slam selama saya masih memiliki motivasi," kata dia.