Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pemenang lelang mobil di Balai Lelang Otomotif JBA melayangkan gugatan ke pengadilan. Ia merasa kecewa terhadap kondisi mobil lelang tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan siaran pers dari kuasa hukumnya, Hasani, pemenang lelang itu menggugat JBA Kantor Pusat dan JBA Cabang Tipar Jakarta Utara melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Hal tersebut bermula ada rasa ketidakpuasan dan keadilan yang dialami klien kami, di mana pada tanggal 17 Mei 2023 klien kami ikut sebagai peserta lelang kendaraan mobil yang dilaksanakan oleh Kantor Lelang JBA Cabang Tipar Jakarta Utara, dengan Lot. Nomor : 186 (Nomor urut atau deretan unit barang yang akan dilelang), dengan membayar uang jaminan sebesar Rp.5.000.000," kata dia.
Mobil yang dimaksud adalah Volkswagen Tiguan 1.4 TSI AT berwarna hitam metalik. Mobil lelang itu dimenangkan dengan nilai Rp 143 juta. Usai dilunasi, mobil kemudian dibawa pulang dari Kantor JBA Jakarta Raya.
Namun saat mobil tersebut menempuh kurang lebih 5 km, terjadi masalah pada bagian transmisinya. Gigi transmisi otomatisnya tidak pindah dari gigi dua ke gigi tiga.
Setelah beberapa saat, mobil itu hilang tenaga disertai menyalanya lampu indikator matik bergambar tools (kunci pas). Padahal, kondisi transmisi mobil tersebut saat lelang dijelaskan 'Cukup'.
Menanggapi komplain dari para pembeli, D2D Function Head JBA Tupa Simarmata menjelaskan terdapat dua jenis komplain yang selama ini dapati pihaknya. Pertama, komplain soal legalitas, dan yang kedua, komplain mengenai kondisi kendaran.
"Kalo kita bicara soal komplain secara legalitas, dari kami tidak ada pertentangan, kami langsung pertanggung jawabkan tapi itu pun ada masa untuk melakukan klaim selama 30 hari dari dinyatakan dimenangkannya lelang," katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Senin 26 Juni 2023.
Sementara untuk komplain soal kondisi kendaraan, pihaknya berani memberikan penjelasan dengan kondisi kendaraan tersebut.
"Jika komplain kondisi unit kami masih coba mempertahankan bahwa dengan adanya lembar keterangan unit ini bahwa JBA juga melakukan lelang dengan kondisi apa adanya. Kami soal kondisi ini selalu debat tebal," ia menambahkan.
Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan mengenai kondisi kendaraan telah terjadi beberapa permasalahan, salah satunya pemberian grade pada bodi ataupun mesin.
"Orang datang ke JBA dengan alasan dia tidak terima dengan kondisi mesin ini, menurut dia sudah tidak layak karena menurutnya JBA memberikan grade C. Grade ini kan bicara persepsi, semua orang punya persepsi. Kami juga punya persepsi karena kami yang buat. Persepsi itulah yang membuat orang jadi salah paham akhirnya melakukan klaim soal kondisi mobil," sambungnya.
Tupa kemudian menyarankan calon pengikut lelang mobil untuk datang secara langsung dalam masa open house agar dapat melihat kondisi kendaraan itu.
"Jadi kalo kami menerima semua klaim dengan masalah kondisi fisik, itu kami tidak bisa menerima sepenuhnya itu. Karena kami sudah menyarankan ayok dateng ke pool kami untuk melakukan pengecekan secara bersama-sama," jelasnya.
Pilihan Editor: JBA Berhasil Lelang Hampir 100 Ribu Kendaraan hingga Mei 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto