Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Nissan Berkomitmen Genjot Mobil Listrik di ASEAN

Mobil listrik Nissan Note e-POWER rencananya diboyong ke Singapura dan Hong Kong dalam beberapa bulan mendatang.

4 Februari 2021 | 17.00 WIB

All New Nissan Note e-POWER meluncur di Jepang, 24 November 2020. (Nissan)
Perbesar
All New Nissan Note e-POWER meluncur di Jepang, 24 November 2020. (Nissan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen otomotif Nissan mengungkapkan komitmen membuat mobil listrik yang lebih mudah diakses di kawasan ASEAN dalam waktu dekat.

"Ini memerlukan (kolaborasi) semua pihak. Adopsi kendaraan listrik sudah dimotori pemerintah di beberapa negara, seperti pembatasan kendaraan berbahan bakar bensin atau solar," kata
Regional Vice President Nissan ASEAN Isao Sekiguchi dalam forum Nissan Futures yang digelar daring hari ini, Kamis, 4 Februari 2021.

Fokus Nissan Futures tersebut bertema "Electrifying 250 million cars. An impossible dream?" Sekiguchi pun memaparkan pendapatnya mengenai elektrifikasi 250 juta mobil di ASEAN.

Menurut dia, produksi mobil listrik hanya bisa tercapai dengan kerja sama solid antara swasta, pabrikan, dan pemerintah.

Baca jugaIni Bedanya Teknologi e-Power pada Nissan Kicks dengan Hybrid

Sekiguchi berpendapat Nissan terdorong oleh fakta bahwa konsumen di ASEAN melihat mobil listrik atau kendaraan listrik sebagai sarana transportasi yang bisa mendukung mereka agar lebih ramah lingkungan.

"Sebagai pelopor dalam mobilitas listrik, Nissan memenuhi komitmennya untuk membuat mobilitas berlistrik lebih dapat diakses oleh lebih banyak orang," kata Sekiguchi, yang pernah mejabat President Director PT Nissan Motor Indonesia (NMI).

Nissan telah memperkenalkan mobil listrik ke Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, serta Hong Kong. Thailand adalah negara pertama di luar Jepang yang memproduksi mobil listrik Nissan e-POWER, teknologi unik Nissan tanpa perlu mengisi daya.

Mobil listrik Nissan Note e-POWER rencananya juga diboyong ke Singapura dan Hong Kong dalam beberapa bulan mendatang.

Rabu pekan lalu Nissan mengumumkan bahwa semua mobil baru yang dijual di pasar utama adalah mobil listrik pada 2030, untuk mempercepat target emisi netral karbon pada 2050

Pasar utama Nissan tersebut adalah Jepang, Cina, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa.

Nissan pun menggenjot teknologi baterai, termasuk baterai berjenis solid-state, serta terus mengembangkan teknologi e-Power untuk mobil hybrid.

|"Kami bertekad membantu menciptakan masyarakat yang netral karbon dan mempercepat upaya global melawan perubahan iklim," kata Chief Executive Officer Nissan Makoto Uchida.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus