Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kabar

Siwak dan Sekilas Asal-usul Membersihkan Gigi Menggunakan Bahan Alami

Batang pohon dari famili Salvadora Persica atau siwak bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut

5 April 2022 | 16.59 WIB

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Siwak. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Batang pohon dari famili Salvadora Persica atau siwak bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut, dikutip dari Miswak Dentistry. Siwak yang sama seperti sikat gigi alami itu menjaga kesehatan gigi dan gusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kandungan siwak juga bermanfaat mencegah bau mulut. Khasiat siwak sebagai pembersih alami untuk gigi dan mulut pun diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Membersihkan gigi menggunakan siwak

Mengutip buku Sempurnakan dengan Siwak karena Gigi Sehat adalah Hak Semua Umat, studi arkeologi di seluruh dunia menyatakan, tindakan membersihkan mulut dan gigi telah dilakukan berbagai cara sejak dahulu. Beberapa cara itu antara lain menggunakan tongkat kunyah, ranting, linen, tusuk gigi, bulu burung, duri landak, tulang binatang yang tajam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggunaan siwak untuk membersihkan mulut dan gigi menandai awal dari proses evolusi dimulai sekitar 3.500 Sebelum Masehi di Babilonia. Pada masa lalu, bersiwak menggunakan batangnya dengan diameter satu sentimeter yang dipotong antara 15 sentimeter hingga 20 sentimeter.

Sebelum digunakan, batang siwak direndam satu malam agar lunak. Kunyah salah satu ujung kayu sampai mengelupas. Ujung siwak digigit hingga berjumbai lembut seperti bulu sikat. Setelah itu dimekarkan bagian sedikit ujungnya untuk digunakan membersihkan sela gigi.

Ada 182 spesies tumbuhan yang bisa digunakan untuk siwak. Spesies itu dibedakan berdasarkan penampilan, aroma, tekstur, dan rasa. Tumbuhan yang biasanya digunakan untuk siwak, Salvadora persica, Azadirachta indica, Olea europaea, Acacia Arabica, Glycosmis pentaphylla, dan Capparis aphylla yang sebagian besar terdapat di berbagai negara.

Dari sekian banyak spesies itu, Salvadora persica yang paling populer digunakan hampir di seluruh Amerika Selatan, Afrika, Asia, Timur Tengah. Pohonnya kecil menyerupai semak belukar, memiliki daun kecil lebat berwarna hijau dan ranting yang kecil. Seratnya lembut, wangi, berwarna putih dan berliku. Bagian Salvadora persica yang biasa dimanfaatkan sebagai siwak adalah dahan atau akar.

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial. Tapi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, siwak makin dikenal kandungannya yang bermanfaat untuk kesehatan mulut. Saat ini ekstrak siwak sudah digunakan bahan tambahan dalam pasta gigi.

NAUFAL RIDHWAN ALY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus