Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas kepolisian masih berjaga di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kemarin. Penempatan pasukan keamanan di kawasan sekitar Jalan M.H. Thamrin itu untuk mengantisipasi unjuk rasa setelah kericuhan pada 21-22 Mei lalu. Mereka berjaga sampai batas waktu yang tidak ditentukan. "Kemungkinan Lebaran masih di sini (Jakarta)," kata anggota Brigade Mobil dari Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Brigadir Dua Andre, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Andre, sejak mengabdi sebagai anggota kepolisian, dia sudah terbiasa jauh dari keluarga karena tugas. "Ya rindu dengan keluarga, tapi ini tugas," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepolisian RI menempatkan pasukan Brimob untuk mengamankan kantor Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah pengumuman hasil pemilihan presiden dan legislatif. Aksi unjuk rasa menolak hasil keputusan KPU berujung kerusuhan pada 21-22 Mei lalu. Pengunjuk rasa menilai pemilu diwarnai kecurangan.
Anggota Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Inspektur Polisi Satu Abdul Gani, mengaku belum tahu apakah dapat berlebaran bersama keluarga atau masih bersiaga di kantor Bawaslu. "Pengamanan di sini belum ada keputusan sampai kapan. Itu nanti ditentukan dari Polda Metro Jaya," ujarnya. Dia bertugas mengamankan hasil pemilu bersama 160 anggota lainnya.
Abdul berharap hari raya Idul Fitri menjadi kemenangan bagi seluruh umat Islam dan menghadirkan kedamaian. "Karena saya muslim, kedamaian itu ya saling menghargai satu sama lain," kata dia. "Setelah Lebaran, masyarakat juga harus saling memaafkan."
Dosen Tafsir dan Hadits Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon, Agus Imam Kharomen, mengatakan Idul Fitri berarti kembali kepada fitrah manusia ketika awal diciptakan. "Yakni manusia yang mengesakan Allah sekaligus dapat berbuat baik kepada sesama makhluk, khususnya manusia," kata Agus.
Menurut Agus, Idul Fitri menjadi momentum penting dalam mewujudkan dan memelihara perdamaian. "Karena salah satu fitrah manusia adalah mencintai dan menginginkan perdamaian," kata dia. "Di hari kemenangan, manusia diingatkan kembali tentang hal itu."
Direktur Utama Baitul Maal Hidayatullah, Marwan Mujahidin, mengatakan Idul Fitri adalah kemenangan setelah melewati puasa Ramadan dengan peningkatan kualitas iman."Menjadikan seorang saleh, saleh kepada Allah, dan saleh secara sosial," tuturnya. AFRLIA SURYANIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo