Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ragam

Masjid Raya Pekanbaru Hibah dari Tanah Ladang Tokoh Perempuan Setempat

Masjid Raya Pekanbaru atau dulunya Masjid Senapelan berdiri sejak 1901 dan menjadikannya salah satu masjid tertua di Pekanbaru. Begini kisahnya.

13 April 2022 | 11.26 WIB

Masjid Raya Pekanbaru, Riau. TEMPO/Annisa Firdausi
Perbesar
Masjid Raya Pekanbaru, Riau. TEMPO/Annisa Firdausi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Raya Pekanbaru atau dulunya disebut masjid Senapelan berdiri sejak 1901 dan menjadikannya salah satu masjid tertua di Pekanbaru. Tokoh di balik berdirinya masjid ini ialah Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun masjid yang berdiri tegak indah berwarna cokelat saat ini bukanlah bangunan awal dari bangunan tersebut. Bangunan awal masjid raya ini terletak sekitar 40 meter dari bangunan yang sekarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak jauh dari masjid terdapat makam pendiri kota Pekanbaru, Marhum Pekan yang telah diusulkan sebagai pahlawan nasional. Kemudian saat 1926, seorang masyarakat Pekanbaru bernama Hajjah Sa'diyah menghibahkan tanah ladangnya. 

Karena masjid lama tak lagi cukup untuk menampung masyarakat Pekanbaru yang kian banyak, direncanakanlah memperluas dan membangun ulang masjid. Namun ada pro kontra dari masyarakat Pekanbaru, sebab banyak masyarakat yang tetap ingin Masjid Senapelan berdiri.

Akhirnya dalam pembangunannya ditinggalkan empat tiang dan lengkungan yang sedari awal berdiri di bangunan lama. "Dulu tiang ini biasa saja, sangat sederhana, kini dihias sedemikian rupa," kata pengurus Masjid Raya Pekanbaru, Arnita Kamal.

Tak hanya itu, tersisa pula mimbar hadiah dari Sultan Syarif Kasim yang sudah ada sejak 1308 Hijriah atau 1890 Masehi. "Mimbar ini sama sekali tak ada direnovasi. Memang sudah begini dari awal dan masih digunakan hingga sekarang," ujarnya.

Sejak berdirinya, telah empat kali Masjid Raya Pekanbaru di Riau ini direnovasi. Kini masjid ini dapat menampung hingga 2 ribu jamaah. "Kalau dulu saat masih kecil, saat salat eid, jamaah bisa sampai ke areal makam. Kini dengan makin banyaknya penduduk Pekanbaru, Masjid Raya Pekanbaru dapat menampung lebih banyak masyarakat," katanya.

ANNISA FIRDAUSI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus