Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

83 Tahun Sigmund Freud Meninggal, Pemikirannya Tak Lekang Waktu

Bagi seseorang yang sedang menyelami ilmu psikologi, tentu tidak asing lagi dengan Sigmund Freud. Pemikirannya masih bertahan hingga sekarang.

23 September 2022 | 08.01 WIB

Sigmund Freud. culturacolectiva.com
Perbesar
Sigmund Freud. culturacolectiva.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sigismund Schlomo Freud atau lebih dikenal dengan Sigmund Freud lahir pada 6 Mei 1856 dan meninggal 23 September 1939. Namun, pemikiran yang digagasnya masih berkembang hingga kini, bahkan masih menjadi acuan berbagai penelitian ilmiah.

Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi yang sangat menonjol dengan pemikirannya di bidang psikologi. Selain itu, ia juga terkenal dalam bidang sastra, filsafat, budaya, dan kedokteran. Tokoh yang merupakan lulusan dari Universitas Vienna ini, memiliki pemikiran yang tak lekang oleh waktu. Salah satu pemikiran terkenal Freud adalah tentang alam bawah sadar dan psikoanalisis. 

Selain itu masih ada beberapa pemikiran Sigmund Freud yang masih berkembang dan memiliki dampak positif bagi masyarakat luas hingga kini, sebagai berikut.

Alam bawah sadar

Mengutip Psikologi Kepribadian, Sigmund Freud membagi keadaan jiwa manusia menjadi dua bagian dengan tiga tingkatan, yaitu kesadaran (conscious), pra-sadar (preconscious), dan ketidaksadaran (unconscious). Freud menyatakan bahwa alam bawah sadar merupakan bagian terbesar dari pikiran. Dalam alam bawah sadar, manusia memiliki sumber motivasi terhadap hasrat individu yang bersifat sederhana hingga bersifat kreatif.

Psikoanalisis

Pencetus lahirnya teori psikoanalisis untuk pertama kalinya adalah Sigmund Freud. Teori ini digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai kepribadian individu secara sistematis berdasarkan kualitas kejiwaannya. Freud mengemukakan bahwa ketidaksadaran merupakan faktor terpenting dalam pikiran manusia. 

Inti dari teori ini lahir untuk mengembangkan sesuatu yang dikenal sebagai "obat dengan berbicara". Teori ini dibagi menjadi tiga aspek, yaitu struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian.

Teori kepribadian

Pemikiran Sigmund Freud tentang kepribadian berhubungan erat dengan teori lainnya tentang mimpi. Ia menyatakan bahwa seluruh aktivitas manusia sangat dipengaruhi oleh alam bawah sadar. Aktivitas manusia yang mengalami tekanan memiliki keterkaitan erat terhadap mimpi dari alam bawah sadar. Tekanan tersebut berubah menjadi perilaku aneh dan kebiasan neurosis lainnya di dalam mimpi.

Id, Ego, dan Superego

Saat membahas Freud, rasanya tidak lengkap jika tidak membahas ketiga struktur kepribadian ini yang masih menjadi topik utama perdebatan ilmiah dan kasus aktual. Sebab, konflik yang terjadi antara ketiga struktur kepribadian ini merupakan penyebab terjadinya konflik dalam kepribadian manusia.

Mengutip dari Sejarah Psikologi dari Klasik hingga Modern, berikut penjelasan ketiga struktur kepribadian Freud.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

1. Id

Id merupakan merupakan sumber dari segala dorongan dasar yang sifatnya primitif dan tidak disadari. Id hanya mengetahui dunia dalam (tidak realitas objektif). Id dikendalikan oleh prinsip kesenangan (pleasure principle).  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

2. Ego

Ego merupakan pusat dari kepribadian seseorang yang memiliki pengetahuan, baik mengenai dunia dalam maupun realitas objektif. Dengan mengikuti prinsip realitas (reality principle), ego berusaha mencari solusi dalam mengatasi tuntutan Id dan Superego.

3. Superego

Superego berisi norma-norma sosial dan sudah terinternalisasikan dalam diri seseorang yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Superego pun menuntut ego untuk merealisasikan keinginannya dengan prinsip kesempurnaan (morality principle).

Asosiasi bebas dan analisis impian

Sigmund Freud mengadakan terapi menggunakan dua metode utama, yaitu asosiasi bebas dan analisis impian. Pada metode asosiasi bebas, pasien diminta menyampaikan hal apa saja yang teringat dalam pikirannya setelah menerima terapi dengan menggunakan kata-kata. Sementara itu, dalam metode analisis impian, dengan menggunakan tema-tema tertentu dan dipilih pasien. Nantinya, tema yang muncul itu ketika pasien mengalami mimpi.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Abu Jenazah Sigmund Freud Diincar Maling

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus