Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah andragogi pertama kali diperkenalkan oleh pendidik Jerman Alexander Kapp pada 1833. Istilah ini makin populer oleh pendidik Amerika Malcolm Knowles. Ia membawa perubahan mendasar dalam paradigma pendidikan. Fokus andragogi mengenai pembelajar dewasa dan kebutuhan belajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Psychology Today, ada lima landasan berpikir yang diusung oleh Knowles. Tidak hanya mengubah peran pendidik, tapi juga membentuk landasan metode pembelajaran yang efektif.
Landasan Berpikir Andragogi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Konsep Diri: Evolusi Menuju Pembelajar Mandiri
Landasan berpikir mengenari andragogi tentang konsep diri, menandai perubahan dari siswa yang bergantung guru menjadi siswa mandiri seiring bertambahnya usia. Pendidik berperan sebagai fasilitator yang memberikan bimbingan dan dukungan memungkinkan peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran.
2. Pengalaman: Memperkaya Pembelajaran menjadi Dewasa
Peran pengalaman hidup dalam pembelajaran orang dewasa. Ini mengumpulkan beragam pengalaman, pembelajar dewasa membawa pengetahuan ke dalam lingkungan pendidikan. Pendekatan andragogi memanfaatkan keberagaman ini dengan mendorong berbagi cerita dan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya. Ini bertujuan memberikan dimensi kontekstual pembelajaran yang mendalam.
3. Kesiapan Belajar: Merespons Perubahan Hidup
Kesiapan belajar dengan tahapan kehidupan dan peran sosial orang dewasa. Perubahan dalam kehidupan nyata, seperti peran pekerjaan, situasi keluarga, atau masalah kesehatan memicu pembelajaran orang dewasa. Andragogi menuntut pendidik untuk merespons pemicu-pemicu ini dengan memberikan kesempatan belajar yang relevan yang bisa diterapkan dalam situasi kehidupan peserta didik.
4. Orientasi Belajar: Berpusat Masalah dalam Kehidupan Dewasa
Pergeseran orientasi belajar berpusat subjek pada masa kanak-kanak menjadi dewasa. Orang dewasa lebih tertarik pembelajaran yang memiliki relevansi langsung dengan pekerjaan atau kehidupan pribadi.
5. Motivasi Belajar
Asumsi terakhir menyoroti matangnya motivasi belajar seiring dengan bertambahnya usia. Motivator intrinsik, seperti harga diri dan peningkatan kualitas hidup, menjadi kunci dalam andragogi. Pendekatan ini mengharuskan pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang bermanfaat dan sejalan dengan motivasi menuju dewasa.
Perbedaan Andragogi dan Pedagogi
Dikutip dari University of Illinois Springfield, andragogi berbeda dengan pedagogi. Dalam pedagogi, guru merancang teknik untuk menyampaikan pengetahuan dan menyimpannya di dalam pikiran pelajar. Fokus pembelajaran berpusat mata pelajaran, mengikuti kurikulum yang telah ditentukan dan urutan yang direncanakan sesuai dengan logika materi. Adapun motivasi pelajar cenderung bersumber eksternal seperti orang tua, guru, dan persaingan.
Pilihan Editor: Aspek Apa Saja yang Mempengaruhi Pedagogi?