Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Bahaya Efek Radiasi Nuklir Jika Manusia Terkena Paparan

Radiasi nuklir dalam bentuk partikel elementer dipancarkan oleh inti atom sebagai sinar alfa atau gamma

28 Februari 2022 | 15.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bangunan reaktor yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terlihat dari kota Ukraina ditinggalkan Pripyat, Ukraina, 5 April 2017. REUTERS/Gleb Garanich

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina. Situasi itu dikabarkan oleh Penasihat kantor Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, Kamis, 24 Februari 2022. Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar tidak ikut campur secara militer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Jumat, 25 Februari 2022, badan nuklir Ukraina menjelaskan, bahwa pihaknya merekam peningkatan radiasi dari lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi. Para ahli menjelaskan, perubahan itu disebabkan oleh pergerakan peralatan berat militer di daerah tersebut yang mengangkat debu radioaktif ke udara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Canadian Nuclear Safety Commission, pembangkit nuklir Chernobyl pernah meledak pada 1986. Saat peristiwa itu, 130 pekerja dan petugas kebakaran terpapar radiasi tinggi, 800 millisievert hingga 16.000 millisievert. Dua orang meninggal setelah beberapa hari terkena paparan radiasi. Adapun 30 pekerja dan petugas pemadam kebakaran meninggal dalam tiga bulan.

Seperti apa efek radiasi nuklir pada tubuh manusia?

Radiasi nuklir dalam bentuk partikel elementer dipancarkan oleh inti atom sebagai sinar alfa atau gamma. Itu hasil peluruhan zat radioaktif atau pembelahan inti atom nukrrlir. Mengutip Live Science, ahli radionuklida dan radiokimia Kathryn Higley mengatakan saat bahan radioaktif luruh energi yang dilepaskan ke lingkungan dapat merusak tubuh yang terpapar.

Higley menjelaskan, radiasi bisa membunuh sel. Efek lainnya, juga menyebabkan mutasi DNA. “Jika mutasi tidak diperbaiki, sel akan berubah menjadi kanker,” kata Higley, ilmuwan dari Oregon State University.

Radiasi mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang seperti kanker dan penyakit yang berhubungan dengan jantung dan darah (kardiovaskular). Paparan radiasi tingkat rendah tidak menyebabkan efek kesehatan langsung. Tapi perlahan bisa mempengaruhi risiko kanker.

Adapun paparan radiasi yang sangat tinggi, misalnya dekat dengan ledakan atom dapat menyebabkan efek akut seperti luka bakar. Sindrom radiasi akut juga termasuk efeknya.

Mengutip Canadian Nuclear Safety Commission, ketika DNA, terpapar radiasi tinggi, sel akan rusak. Radiasi awal ini disebut efek deterministik dengan tingkat bervariasi tergantung kondisi terpapar. Reaksi paparan dalam waktu singkat antara lain mual dan muntah. Jika tingkat radiasi sangat tinggi, bisa menyebabkan risiko kematian.

Kondisi itu disebut sindrom radiasi akut atau radiation sickness, seperti dikutip dari United States Enviromental Protection Agency.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Selalu update info terkiniSimak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus