Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang punya bentuk dan warna rambut yang berlainan. Perbedaan warna rambut itu dipengaruhi faktor genetik. Mengutip Medical News today, faktor genetik mempengaruhi tekstur, ukuran, ketebalan rambut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laporan ilmiah The What, Why, and How of Curly Hair: a Review menjelaskan, peneliti sering memakai istilah rambut kaukasoid untuk merujuk bentuk yang lurus atau bergelombang. Mereka juga menggunakan istilah afro untuk menggambarkan keriting dan menganggap rambut Asia Timur sangat lurus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tapi, istilah itu pun terbantahkan karena banyak orang keturunan Eropa maupun Asia yang memikili rambut keriting. Di antara orang keturunan Afrika, rambut keriting pun sangat bervariasi. Hal ini terjadi karena penggabungan etnis menjadi lebih umum di dunia, sehingga secara historis menggambarkan rambut semakin tidak akurat.
Mengutip laporan ilmiah Towards Broadening Forensic DNA Phenotyping beyond Pigmentation: Improving the Prediction of Head Hair Shape from DNA, ciri fisik yang tidak tampak dari luar atau genotipe menunjukkan 94,9 persen orang kulit hitam memiliki rambut keriting. Sebanyak 12,7 persen orang Eropa dan 12 persen orang Asia memiliki rambut ikal.
Pada seseorang dengan orang tua dari ras yang berlainan, mereka bisa mewarisi karakteristik dua jenis rambut. Seseorang seperti ini disebut memiliki rambut berbagai ras (biracial).
Biracial adalah istilah yang rumit dan tidak merujuk secara khusus pada jenis atau bentuk rambut tertentu. Seseorang dengan rambut biracial mungkin memiliki rambut dengan pola dan ketebalan ikal yang berlainan.
AMELIA RAHIMA SARI